Roy Suryo Diperiksa soal Kasus Ijazah Palsu, Ini yang Ditanya Polisi

Repelita Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya memeriksa Roy Suryo dalam penyelidikan dugaan pemalsuan ijazah Presiden Joko Widodo.

Roy mengungkapkan bahwa dirinya mendapat 85 pertanyaan dari penyidik yang terangkum dalam 55 halaman.

“Saya ada 85 pertanyaan dengan 55 halaman, maka bisa diselesaikan dengan cepat,” ujar Roy, Senin.

Meski demikian, ia menyebut sebagian besar pertanyaan tidak dijawab karena dianggap tidak relevan.

Ia hanya menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan identitas pribadi.

“Cuma seputar identitas saja yang saya jawab, yang lain karena enggak ada hubungannya enggak saya jawab. Makanya prosesnya singkat karena mereka enggak punya legal standing tempus dan locus-nya,” jelasnya.

Roy juga mempertanyakan keabsahan pihak-pihak yang membuat laporan terhadapnya.

Menurutnya, para pelapor tidak memiliki dasar hukum untuk mengajukan laporan ke polisi.

"Jadi, mereka, lima pihak itu tidak ada legal standing-nya, apalagi mereka ada yang mengatasnamakan pengacara. Itu, kan, aneh, pengacara, kok, malah lapor," ucap Roy.

Saat disinggung soal ketidakhadirannya dalam pemeriksaan sebelumnya, Roy menyatakan bahwa hal itu sudah direncanakan.

Ia menilai surat undangan dari pihak kepolisian tidak memuat kejelasan.

"Karena undangan pertama kami memang sepakat untuk tidak hadir, karena undangan itu tidak jelas, tidak ada nama terlapornya, tidak ada locus dan tidak ada tempus-nya. Jadi, tidak ada lokasi dan tidak ada waktunya," tuturnya.

Pihak kepolisian hingga kini telah memeriksa 49 saksi terkait laporan dugaan ijazah palsu tersebut.

"Sudah memeriksa 49 saksi dalam tahap penyelidikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, Kamis, 3 Juli.

Menurutnya, saksi-saksi yang diperiksa merupakan pihak yang melihat, mendengar, atau mengetahui peristiwa yang dilaporkan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga