
Repelita Jakarta - Kehadiran Presiden ke-7 RI Joko Widodo di acara temu alumni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada memicu reaksi keras dari Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, yang menilai kegiatan tersebut tak ubahnya sandiwara belaka di mata publik.
Muslim berpendapat bahwa acara reuni yang digelar pada Sabtu 26 Juli 2025 itu terkesan hanya sebagai upaya Jokowi membela diri di tengah sorotan publik mengenai keaslian ijazahnya, tetapi justru memperlebar keraguan masyarakat terhadap klaim tersebut.
Ia mempertanyakan kehadiran para alumni yang tampil mendampingi Jokowi di acara tersebut, mengingat sebelumnya saat Relagama atau Reuni Lintas Angkatan UGM menggelar protes menuntut kejelasan ijazah Jokowi di Bulak Sumur, nama-nama itu tidak terlihat mendukung.
Menurut Muslim, masyarakat tidak lagi membutuhkan pertemuan seremonial untuk meyakinkan publik, melainkan menunggu langkah nyata Jokowi menunjukkan dokumen ijazahnya secara langsung dan terbuka kepada rakyat.
Muslim pun menilai langkah Jokowi menghadirkan alumni justru membuat publik semakin mencibir, karena dianggap membangun pembelaan sosiologis yang tidak menjawab inti persoalan yang selama ini dipertanyakan rakyat luas.
Ia menduga, reuni tersebut muncul karena Jokowi mulai kesulitan membuktikan keaslian ijazahnya di tengah penyelidikan yang makin menyita perhatian, bahkan menyebut acara itu muncul akibat kebuntuan menemukan alat bukti sah dan legal untuk membuktikan statusnya sebagai alumni UGM angkatan 80.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

