Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Ratusan Sopir Kiai Kumpul di Magelang, Fenomena “Ewoh Pakewuh” Membahayakan Keselamatan

Jenazah Gus Alam, saat tiba di pondok pesantren Al Fadlu 2 Srogo Sidorejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal, Selasa (6/4/2025).

Repelita Magelang - Ratusan sopir kiai dari berbagai wilayah berkumpul dalam ajang Silaturahmi Nasional (Silatnas) Sopir Kiai Nusantara (SK NU) di Pondok Pesantren API Syubbanul Wathon, Girikulon, Secang.

Mereka merespons maraknya kecelakaan lalu lintas yang menimpa para ulama dan kiai dengan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) keselamatan khusus bagi pengemudi.

Acara ini turut dihadiri oleh Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jawa Tengah Kompol Ferdy Kastalani, Kasat Lantas Polresta Magelang Kompol Nyi Ayu Fitria Facha, Kapolsek Secang AKP Kamidi, serta Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah.

Kompol Ferdy menjelaskan, kehadiran Ditlantas Polda Jateng merupakan tanggapan atas permintaan pembekalan keselamatan berkendara bagi para sopir kiai.

Ia mengatakan, pihaknya memberikan materi tentang teknik berkendara aman dan etika lalu lintas.

Ia menyoroti kecelakaan di tol Batang dan tol Bawen sebagai contoh pentingnya kesadaran berkendara.

Ferdy menekankan pentingnya kesiapan pengemudi dan kondisi kendaraan sebelum bepergian.

Ia menyebut banyak kecelakaan terjadi karena sopir mengalami kelelahan dan tertidur sesaat atau microsleep.

“Kalau capek, istirahat. Jangan sungkan dengan kiai. Jangan korbankan keselamatan,” tegasnya.

Ia menyarankan agar sopir beristirahat setiap tiga jam sekali, dan memanfaatkan rest area yang tersedia setiap 20 kilometer.

Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo, KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), menyampaikan bahwa SK NU lahir dari rasa prihatin atas kasus kecelakaan yang dialami para kiai.

Ia mencontohkan insiden yang menimpa Gus Alam (Alamuddin Dimyati Rois) dan Kiai Taufik dari Pamekasan.

Menurutnya, sopir kiai sering mengalami dilema karena sungkan atau “ewoh pakewuh” menyampaikan kondisi kelelahan kepada kiai.

Hal ini justru bisa membahayakan nyawa mereka sendiri dan para penumpang.

Gus Yusuf menambahkan, SOP yang akan disusun nantinya melibatkan masukan dari kepolisian, tenaga kesehatan, dan para sopir kiai itu sendiri.

Ia berharap langkah ini bisa meminimalisir risiko kecelakaan di masa mendatang.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved