Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

PPATK Blokir Jutaan Rekening Penerima Bansos, Nilai Saldo Capai Rp 2 Triliun

 PPATK Bantah Ada Transaksi Rp100 Triliun ke Rekening Brigadir J | Hukum

Repelita Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap adanya temuan mencurigakan dari jutaan rekening penerima bantuan sosial.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyampaikan bahwa pihaknya telah memblokir rekening-rekening tersebut karena diduga tidak layak menerima bantuan.

Dari hasil analisis sementara, nilai total saldo yang dibekukan telah mencapai lebih dari Rp 2 triliun.

Menurut Ivan, temuan itu hanya berasal dari satu bank dan jumlahnya masih bisa bertambah karena proses analisis di tiga bank Himbara lainnya belum rampung.

Dia menjelaskan bahwa banyak rekening penerima yang tidak menunjukkan aktivitas keuangan wajar.

Ada rekening yang tidak aktif selama lebih dari lima tahun, tetapi tetap menerima transfer bansos.

Beberapa rekening juga menampung saldo sangat besar yang tidak sejalan dengan kriteria penerima bantuan.

Ivan mengungkapkan, PPATK bahkan menemukan dana bantuan sosial digunakan untuk aktivitas judi online.

Temuan ini dinilai sebagai indikasi kuat bahwa penerima tersebut tidak memenuhi syarat sebagai pihak yang membutuhkan.

Kerja sama antara PPATK dan Kementerian Sosial pun diperkuat untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan pihaknya telah menyerahkan seluruh data penerima bansos untuk dianalisis PPATK.

Gus Ipul menilai, kolaborasi ini penting agar bantuan benar-benar diterima oleh masyarakat miskin dan rentan.

Ia juga meminta agar sistem penyaluran dapat diuji secara independen agar terbebas dari manipulasi data.

Gus Ipul mengatakan bahwa hasil analisis tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi sistem dan memperbaiki basis data penerima.

Dalam pertemuan itu, PPATK turut menyampaikan temuan rekening dormant yang hanya berfungsi menerima dana tanpa aktivitas lain.

Gus Ipul menilai data tersebut menjadi catatan serius untuk menyaring kembali siapa saja yang layak mendapatkan bantuan sosial ke depan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved