Polri Minta Tambah Anggaran Rp63,7 Triliun 2026, untuk Gaji Pegawai hingga Mobil Listrik

 

Repelita Jakarta - Kepolisian Negara Republik Indonesia mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp63,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2026.

Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri, Komjen Wahyu Hadiningrat, menjelaskan bahwa angka tersebut diajukan karena pagu indikatif yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp109,6 triliun dianggap belum mencukupi.

Menurut Wahyu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya telah mengusulkan agar kebutuhan ideal anggaran Polri tahun 2026 mencapai Rp173,4 triliun.

“Setelah menerima pagu indikatif sebesar Rp109,6 triliun, maka Polri masih memerlukan tambahan anggaran sebesar Rp63,7 triliun,” ujar Wahyu saat rapat di kompleks Senayan, Senin, 7 Juli 2025.

Ia merinci bahwa dana tambahan tersebut diperlukan untuk menunjang berbagai belanja Polri sepanjang tahun anggaran 2026.

Untuk belanja pegawai, Polri membutuhkan Rp4,8 triliun yang akan digunakan untuk menggaji personel baru hasil rekrutmen serta mengakomodasi peningkatan tunjangan kinerja sebesar 80 persen bagi anggota dan ASN di lingkungan kepolisian.

Kemudian, Rp13,8 triliun dianggarkan untuk belanja barang. Dana ini diarahkan untuk mendukung kegiatan operasional kepolisian dan menjaga ketertiban masyarakat, termasuk di wilayah perbatasan dan daerah terpencil.

Sementara itu, belanja modal memerlukan Rp45,1 triliun. Anggaran ini akan difokuskan untuk pengadaan kendaraan listrik, kapal cepat, serta perlengkapan penunjang penanganan tindak pidana.

“Dengan mempertimbangkan kebutuhan tersebut, Polri kembali mengusulkan agar kekurangan anggaran dialokasikan dalam pagu tahun 2026,” tutup Wahyu. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga