Mahfud MD Desak Pemeriksaan Enggartiasto Lukita di Kasus Impor Gula, Sindir Empat Menteri Lainnya

 

Repelita Jakarta - Mahfud MD mendesak agar mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ikut diperiksa dalam perkara dugaan korupsi impor gula yang tengah bergulir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Ia menilai pemeriksaan terhadap Enggartiasto penting untuk mengungkap keterlibatan semua pihak dan menciptakan keadilan hukum.

“Bukan hanya Pak Tom Lembong. Semuanya yang melakukan hal yang sama, termasuk empat menteri setelah itu,” ucap Mahfud di Jakarta Selatan.

Mahfud menilai pemeriksaan tak boleh berhenti hanya pada satu nama.

Menurutnya, jika dugaan pelanggaran dilakukan dengan jabatan dan dasar hukum yang serupa, maka penanganannya pun harus merata.

Sebelumnya, nama Enggartiasto disebut dalam sidang kasus korupsi impor gula yang melibatkan sejumlah pejabat dan pelaku swasta, termasuk eks Menteri Perdagangan Tom Lembong.

Jaksa Penuntut Umum mengonfirmasi bahwa hingga kini belum ada perintah dari hakim untuk menghadirkan Enggartiasto dalam persidangan.

Direktur Penuntutan pada Jampidsus Kejaksaan Agung, Sutikno, menyatakan bahwa jaksa akan mengikuti penetapan dari majelis hakim apabila nantinya diperlukan keterangan Enggartiasto.

Saat ini, jaksa masih fokus menghadirkan saksi-saksi yang telah tercantum dalam berkas acara pemeriksaan tahap penyidikan.

Jika hakim kemudian meminta Enggartiasto dihadirkan sebagai saksi, maka jaksa akan menjalankan perintah tersebut.

Sutikno menjelaskan bahwa pada saat penyidikan, kasus ini masih difokuskan pada periode jabatan Tom Lembong sebagai Menteri Perdagangan, yakni tahun 2015 hingga 2016.

Namun ia membuka kemungkinan bahwa jika dalam proses pembuktian terdapat keterkaitan pihak lain, maka akan diajukan permintaan kepada hakim untuk pemanggilan.

Perkara korupsi impor gula ini menyeret berbagai nama dari sektor pemerintah hingga swasta dengan dugaan pengaturan distribusi dan manipulasi harga.

Desakan agar Enggartiasto ikut dimintai keterangan menambah tekanan terhadap integritas penegakan hukum dalam kasus yang bernilai besar ini. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga