Repelita Bangka Belitung - Warga di Bangka Belitung mengungkapkan rasa kecewa dan jenuh atas isu keretakan hubungan antara Gubernur Hidayat Arsani dan Wakil Gubernur Hellyana yang tengah ramai dibicarakan.
Masyarakat menilai bahwa penyelesaian pembangunan di daerah jauh lebih penting dibandingkan memperlihatkan konflik internal pemerintahan.
Irianto Tahor, warga Gabek, Pangkalpinang, menyatakan bahwa perpecahan tersebut memicu kekecewaan di kalangan penduduk.
“Melihat kondisi ini kami merasa muak dan jengkel. Masyarakat kecewa karena mereka mempermasalahkan fungsi masing-masing,” ujar Irianto di Pangkalpinang, Senin 14 Juli 2025.
Mantan anggota DPRD Pangkalpinang ini mengimbau agar gubernur dan wakil gubernur segera berdialog untuk menyelesaikan persoalan yang ada.
“Ada Sekda yang seharusnya bisa menengahi, mereka bertemu dan segera fokus pada program pembangunan,” kata Irianto.
Menurutnya, kedua pemimpin daerah tersebut tampak lebih mempertahankan ego pribadi.
“Kita harus akui juga gubernur sebagai atasan, tetapi wakil gubernur memiliki fungsi juga yang sama-sama dipilih saat pilkada,” tambah Irianto.
Dia mengingatkan agar persoalan birokrasi tidak berlarut-larut mengingat kondisi defisit anggaran di Bangka Belitung.
“Segera fokus dalam meningkatkan penghasilan daerah. Kemarin kasus timah banyak yang disita, bagaimana itu diperjuangkan untuk dikembalikan minimal 20 persen kembali ke daerah,” jelasnya.
Irianto mengajak para pemimpin daerah menjaga keharmonisan agar sejalan dengan program pembangunan yang sudah disusun dalam RPJMD.
“Ibarat alunan musik, harmoni harus dijaga. Kalau nadanya sumbang, tak enak didengar,” pesan Irianto.
Di tempat berbeda, Achmad Subari, warga Kacang Pedang, menyatakan rasa malu dan kecewa atas kabar keretakan tersebut.
“Tentunya merasa malu dan kecewa. Jangan mempertontonkan kebodohan pada masyarakat,” ucap Achmad.
Dia mengingatkan bahwa masa jabatan gubernur dan wakil gubernur belum genap 100 hari.
Seharusnya, fokus utama kepala daerah adalah pembangunan ekonomi Bangka Belitung.
“Harapan kita, mereka bisa bekerja dengan baik, bukan saling publikasi permasalahan masing-masing. Apa yang harus dilakukan tak perlu diajarilah, mereka seharusnya sudah tahu,” ungkap Achmad Subari.
Hal serupa disampaikan Ujang Firman, seorang tukang bangunan yang juga memilih saat pilkada gubernur.
Dia berharap agar gubernur dan wakilnya kembali rukun dan mengutamakan pembangunan daerah.
“Bagaimana mereka mau mengurus rakyat kalau yang dipersoalkan fungsi dan wewenang mereka sendiri,” ujar Ujang di Kampak, Pangkalpinang.
“Harapan kami, mereka akur kembali, urus pembangunan Bangka Belitung ini, banyak jalan rusak, RSUD juga bermasalah, segera benahi,” tambahnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

