
Repelita Jakarta – Kasus kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan yang ditemukan di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, menimbulkan sejumlah kejanggalan.
Tubuh Arya ditemukan dalam kondisi tertata rapi dengan wajah dililit lakban, sementara pintu kamar terkunci dari dalam.
Meskipun kasus ini dikategorikan sebagai bunuh diri, rekaman CCTV yang beredar justru memperlihatkan ketidaksesuaian antara waktu kejadian malam dan pagi penemuan jenazah.
Advokat Aura Akhman, lulusan Fakultas Hukum UGM, menyoroti hal tersebut lewat akun pribadinya di Threads dengan mengunggah potongan rekaman CCTV.
Rekaman pertama memperlihatkan Arya keluar kamar pada malam hari tanpa terlihat pintu kamar dalam sudut kamera.
Sedangkan rekaman kedua menunjukkan situasi pagi hari saat petugas membuka jendela dan memasuki kamar dengan sudut kamera yang jelas menyorot pintu dan jendela.
Aura mempertanyakan apakah kamera yang merekam malam dan pagi adalah perangkat yang sama dan mengapa sudut pandangnya berubah secara mencolok.
Dia menduga adanya manipulasi posisi kamera atau penghapusan bagian rekaman penting secara sengaja.
Aura menjelaskan bahwa kondisi ini menimbulkan kerawanan forensik berupa titik buta yang dapat dimanfaatkan pelaku untuk menghilangkan bukti visual.
Tidak adanya log akses publik maupun rilis rekaman utuh memperbesar kemungkinan manipulasi digital tanpa akuntabilitas.
Dia menegaskan bahwa kehilangan visual pada waktu krusial sama dengan hilangnya integritas dalam proses penyidikan.
Aura menyerukan agar dilakukan audit forensik digital independen yang transparan dan menolak kesimpulan prematur terkait bunuh diri tanpa pengujian bukti secara menyeluruh.
Sebelum ditemukan meninggal, istri Arya, Meta Ayu Puspitantri, telah merasa khawatir karena tidak mendapat kabar selama semalam.
Meta kemudian meminta penjaga indekos untuk memeriksa kondisi suaminya.
Arya ditemukan meninggal di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.
Rencananya Arya akan berangkat ke Finlandia akhir Juli 2025 untuk menjalankan tugas negara.
Arya meninggalkan istri dan dua anak yang masih kecil.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

