Repelita Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, membeberkan kabar mengejutkan soal dugaan tekanan terhadap Prof. Sofian Effendi yang sebelumnya mengungkap dugaan kejanggalan ijazah milik Presiden Joko Widodo.
Lewat akun X pribadinya pada Kamis 17 Juli 2025, Said Didu menyebut ada upaya membungkam Prof. Sofian.
Baru saja saya dapat info dari Jogya bahwa sedang terjadi upaya pembungkaman terhadap Prof. Sofian Effendi karena buka kasus Ijazah Jokowi.
Mohon teman-teman di Jogya menjaga beliau dan kita semua berikan dukungan kepada Prof. Sofian Effendi.
Pernyataan Said Didu muncul setelah Prof. Sofian Effendi secara blak-blakan menyatakan kecurigaan soal ijazah Jokowi.
Dalam wawancara dengan ahli digital forensik Rismon Sianipar, Prof. Sofian menjelaskan Jokowi diduga tidak memenuhi syarat untuk meraih gelar sarjana S1.
Prof. Sofian mengungkap nilai akademik Jokowi di semester awal dinilai buruk.
Jokowi itu tidak lulus di tahun 1982 di dalam penilaian. Ada empat semester dinilai kira-kira 30 mata kuliah, dia indeks prestasinya tidak mencapai.
Ia menyoroti transkrip nilai yang pernah ditunjukkan Bareskrim Polri.
Saya lihat di dalam transkip nilai itu juga yang ditampilkan bareskrim, IPKnya itu nggak sampai dua kan. Kalau sistemnya benar, dia tidak lulus atau di DO istilahnya. Hanya boleh sampai sarjana muda.
Prof. Sofian juga heran dengan skripsi Jokowi.
Ia menduga skripsi tersebut hanya menyalin pidato seorang dekan dan tidak pernah diuji.
Jadi karena nilainya tidak memenuhi dia belum memenuhi persyaratan melanjutkan ke sarjana dan menulis skripsi. Skripsinya pun sebenarnya adalah contekan dari pidatonya prof Sunardi, salah satu dekan setelah Pak Soemitro. Tidak pernah lulus. Tidak pernah diujikan. Lembar pengesahannya kosong.
Ia mengklaim pernah menanyakan langsung hal ini ke petugas kampus.
Saya tanya ke petugasnya, 'mbak ini kok kosong'? Dia bilang iya pak itu sebenarnya nggak diuji. Nggak ada nilainya. Makanya nggak ada tanggal, nggak ada tandatangan dosen penguji.
Kesimpulan Prof. Sofian, Jokowi hanya layak memiliki ijazah sarjana muda.
Kalau dia mengatakan punya ijazah BsC sarjana muda mungkin betul lah. Kalau yang ijazah sarjana, nggak punya dia.
Lebih jauh, ia juga menyinggung rumor pinjam ijazah milik kerabat.
Rumor itu menyebut ijazah yang dipakai Jokowi adalah milik Hari Mulyono, saudara iparnya, yang kemudian dipalsukan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

