Repelita Jakarta - Suasana politik nasional kembali memanas usai perbincangan mendalam antara Akbar Faizal dan Rocky Gerung tayang di YouTube.
Percakapan itu bukan sekadar nostalgia, melainkan mengupas tajam berbagai sisi kekuasaan mulai dari warisan kepemimpinan Joko Widodo hingga manuver pemerintahan Prabowo Subianto.
Dialog panas ini memicu diskusi luas di ruang publik.
Ada enam sorotan penting dari obrolan Akbar Faizal bersama Rocky Gerung yang banyak menyedot perhatian.
Bagian pertama dibuka dengan pengakuan jujur Akbar Faizal.
Ia secara terbuka menyampaikan penyesalan atas sikapnya di masa lalu saat mendukung pemerintahan sebelumnya yang kerap bersinggungan dengan Rocky.
Permintaan maaf tersebut dijawab Rocky Gerung dengan pendekatan rasional.
Dalam isu publik, menurut Rocky, tak ada ruang untuk maaf karena setiap langkah salah adalah hitungan logika.
Ia menekankan konsekuensi politik tidak bisa dihapus begitu saja.
Sorotan kedua adalah kritik pedas Rocky kepada Jokowi.
Rocky menilai Jokowi kini dilingkupi dua ketakutan besar.
Takut dilupakan sejarah dan takut diingat kesalahannya.
Pandangan Rocky menyebut ketakutan itu membuat Jokowi masih terus bermain politik demi mengamankan jejak namanya.
Rocky juga menyinggung dugaan praktik transaksi di bawah meja sejak Jokowi menjabat Walikota Surakarta.
Tak ketinggalan, ia menyoroti proses lahirnya buku Nawacita.
Bagi Rocky, buku tersebut mencerminkan lemahnya argumen mendalam dari Jokowi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

