
Repelita Kalsel - Karmila Muhidin kembali menjadi sorotan usai dilantik ayahnya sendiri, Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin, sebagai komisaris non-independen di Bank Kalsel pada 14 Juli 2025.
Pelantikan Karmila bersama tiga nama lainnya memicu polemik di kalangan publik.
Selain Karmila, Subhan Nor Yaumil ditunjuk sebagai komisaris utama non-independen, sementara Riza Aulia dan Widya Ais Sahla menduduki posisi komisaris independen.
Nama Karmila sontak menuai pro dan kontra, lantaran publik menilai langkah ini sarat praktik dinasti politik dan nepotisme.
Karmila Muhidin lahir di Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan pada 17 November 1990.
Dia adalah anak sulung dari pasangan Muhidin dan Fathul Jannah.
Karmila memiliki tiga saudara kandung, yaitu Rahmah Hayati Muhidin, Nur Rahman, dan Ahmah Muzaki.
Dia sudah menikah dengan Harry Wijaya, politisi yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin dan juga Ketua DPD PAN Kota Banjarmasin.
Nama Karmila tidak asing di dunia politik Kalimantan Selatan.
Ia pernah disebut-sebut sebagai calon Wakil Wali Kota Banjarmasin pada Pilkada serentak 2020.
Kala itu Karmila menegaskan kesiapannya maju di Pilwali.
"Kalau memang diusung untuk maju Pilwali Kota Banjarmasin 2020, Insyaallah saya siap seratus persen," kata Karmila pada 30 Juli 2019.
Rencana tersebut urung terlaksana lantaran dirinya baru terpilih menjadi anggota DPRD Kalsel periode 2019-2024.
Sebagai kader PAN, Karmila kemudian dipercaya menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Kalsel.
Pada Pemilu 2024, Karmila mencoba peruntungan di Pileg DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Selatan II.
Namun langkahnya terhenti karena hanya meraih 25.637 suara sah.
Dia kalah dari Endang Agustina dan Sudian Noor yang sama-sama maju dari PAN.
Setelah gagal ke Senayan, Karmila kini resmi menjabat komisaris non-independen Bank Kalsel.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

