Repelita Jakarta - Pegiat media sosial Maudy Asmara menyoroti permintaan maaf Menteri Kebudayaan Fadli Zon terkait tragedi pemerkosaan massal pada tahun 1998.
Maudy mengunggah video pernyataan Fadli Zon dalam unggahan di platform X miliknya pada Kamis, 3 Juli 2025.
Dalam unggahan itu, ia menyebut Fadli meminta maaf karena pernyataannya dianggap tidak sensitif.
Sebelumnya, Fadli Zon mendapat kritik tajam dari anggota Komisi X DPR RI saat rapat dengar pendapat di Senayan.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Mercy Chriesty, meluapkan kemarahan atas respons Fadli terkait isu kekerasan seksual dalam tragedi 1998.
Fadli akhirnya menyatakan permintaan maaf dan mengakui telah bersikap tidak sensitif.
“Saya minta maaf kalau ini dianggap insensitif,” kata Fadli di hadapan para legislator.
Ia menjelaskan bahwa pernyataannya adalah pendapat pribadi dan bukan upaya menyangkal peristiwa sejarah.
Fadli menegaskan bahwa dirinya mengutuk keras pemerkosaan massal yang terjadi dalam tragedi tersebut.
Ia juga menginginkan dokumentasi sejarah yang lebih akurat agar tragedi semacam itu tidak terlupakan.
Menurutnya, pelaku kekerasan harus tetap bisa ditelusuri dan dihukum jika memungkinkan.
“Orang-orang pelaku itu sampai sekarang pun saya kira harusnya bisa dihukum kalau memang bisa ditelusuri kelompoknya,” ujarnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.