Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Bukan Sekadar Sindiran Pakar Linguistik Kupas Tuntas Istilah Serakahnomics Prabowo

 

Repelita Jakarta - Istilah Serakahnomics yang belakangan dilontarkan Presiden Prabowo Subianto untuk menyindir kelompok yang dianggap rakus menguras sumber daya negara, dibedah secara mendalam oleh pakar Linguistik Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Fariz Alnizar.

Fariz menjelaskan bahwa Serakahnomics bukan hanya sekadar sindiran politik biasa, melainkan sebuah kreasi bahasa yang lahir dari penggabungan kata 'serakah' dengan 'economics' untuk menjelaskan perilaku ekonomi yang mengutamakan keserakahan.

Menurut Fariz, secara ilmu kebahasaan, Serakahnomics tergolong neologisme karena merupakan kosakata baru yang muncul akibat kebutuhan untuk menggambarkan situasi sosial dan politik tertentu secara tajam.

Ia menambahkan, di balik istilah tersebut terdapat strategi retoris yang sengaja disusun agar mampu membingkai isu ekonomi ke dalam narasi moral, sehingga publik dapat langsung menangkap muatan kritiknya tanpa penjelasan panjang lebar.

“Serakahnomics itu bukan sekadar label, tetapi cara membentuk kerangka berpikir publik agar sadar pada praktik ekonomi yang serakah dan hanya menguntungkan segelintir orang,” terang Fariz dikutip dari NU Online, Minggu 27 Juli 2025.

Fariz juga memaparkan bahwa Serakahnomics termasuk ke dalam gaya bahasa disfemisme karena menonjolkan unsur negatif, bukan memolesnya menjadi halus seperti eufemisme.

Tujuan utama dari penggunaan istilah ini, lanjutnya, untuk memperjelas sikap menentang praktik eksploitatif sekaligus memicu respons kritis masyarakat agar tidak mudah dibohongi jargon ekonomi yang menutupi kerakusan.

Ia menilai strategi linguistik semacam ini akan memperkuat pesan politik Prabowo, sekaligus menegaskan posisi pemerintah untuk menindak pihak-pihak yang masih memainkan praktik ekonomi yang merugikan rakyat banyak.

“Efeknya, publik lebih mudah mengingat karena istilahnya lugas, emosional, dan sarat makna,” pungkas Fariz.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved