Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Babak Baru Air India: Pilot Diduga Sengaja Matikan Saklar Mesin

Babak Baru Air India: Pilot Diduga Sengaja Matikan Saklar Mesin

Repelita Internasional - Penyelidikan terkait insiden kecelakaan tragis Air India yang merenggut lebih dari 200 nyawa pada Juni lalu kini memasuki babak baru.

Temuan rekaman Black Box di ruang kemudi memunculkan dugaan kuat bahwa kelalaian pilot berperan dalam musibah tersebut.

Dalam percakapan yang terekam, salah satu pilot diduga memindahkan saklar mesin secara sengaja tak lama setelah pesawat tinggal landas.

Keterangan ini diungkap oleh The Wall Street Journal pada Rabu, 16 Juli 2025, dengan mengutip sumber yang terhubung dengan penilaian awal pejabat Amerika Serikat terhadap bukti di lokasi kejadian.

Isu adanya human error kian memicu kekhawatiran publik, apalagi investigasi berjalan di tengah munculnya berbagai spekulasi baru.

Pilot utama pesawat tersebut, Sumeet Sabharwal, berusia 56 tahun, memiliki total jam terbang 15.638 jam.

Sementara itu, kopilot Clive Kunder, 32 tahun, tercatat memiliki 3.403 jam terbang.

Hingga kini, tim penyelidik belum memastikan pernyataan di rekaman itu milik siapa, antara Sabharwal atau Kunder.

Mengutip laporan Reuters, The Wall Street Journal membeberkan percakapan di mana Kunder menanyakan alasan Sabharwal memindahkan saklar bahan bakar ke posisi mati.

Meski demikian, belum ada bukti kuat selain rekaman suara yang mendukung dugaan saklar dipindahkan.

Sejumlah pilot di Amerika Serikat yang sempat membaca dokumen otoritas India menilai Kunder, selaku pilot aktif, kemungkinan kewalahan menarik kendali Dreamliner dalam fase penerbangan tersebut.

Pihak Otoritas Investigasi Kecelakaan Udara India (AAIB), Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India, Kementerian Penerbangan Sipil, Air India, dan serikat pilot setempat sejauh ini belum memberikan tanggapan resmi.

Pihak Boeing juga enggan buka suara soal temuan awal ini.

Laporan sebelumnya menunjukkan saklar bahan bakar sempat berpindah dari posisi aktif ke mati hanya dalam hitungan detik setelah lepas landas.

Saklar itu kemudian dikembalikan ke posisi semula sehingga memicu pengaktifan ulang mesin.

Namun rekaman CCTV menunjukkan turbin udara darurat atau ram air turbine sudah diaktifkan, menandakan hilangnya tenaga utama dari mesin.

Pesawat tujuan London tersebut mulai kehilangan dorongan ketika mencapai ketinggian 650 kaki.

Meski saklar sempat dinyalakan kembali, pesawat sudah terlalu rendah dan kecepatan tak cukup untuk memulihkan daya angkat.

Pakar keselamatan penerbangan John Nance menegaskan bahwa kondisi itu mustahil dipulihkan pada fase tersebut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved