Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Anwar Ibrahim Dipuji Warganet Indonesia Usai Tanggapi Demo dengan Sikap Menenangkan

Ribuan Warga Malaysia Demo, Tuntut Anwar Ibrahim Mundur

Repelita Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menjadi sorotan setelah sikapnya merespons unjuk rasa besar-besaran yang digelar rakyatnya menuai pujian, baik di negaranya sendiri maupun dari warga Indonesia.

Lewat akun resminya di media sosial pada 27 Juli 2025, Anwar menulis pesan bernada tenang dan menyejukkan yang ditujukan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam demonstrasi.

Dalam pesannya, Anwar mengapresiasi kerja keras petugas keamanan, pemadam kebakaran, tenaga medis, hingga relawan yang menjaga ketertiban selama aksi berlangsung, sekaligus berterima kasih kepada masyarakat yang datang menyuarakan pendapat secara damai.

Anwar menegaskan dirinya tetap memegang prinsip demokrasi, menjunjung tinggi kebebasan berpendapat, serta membuka ruang kritik dan dialog sebagai bagian dari nafas negara demokratis yang matang, mandiri, dan berdaulat.

Ia juga mengajak rakyat untuk terus berdiskusi dan bekerja sama, tidak hanya turun ke jalan, tetapi juga mengembangkan gagasan di ruang-ruang baru agar Malaysia makin maju dan perekonomian di pusat kota hidup kembali, terutama menjelang program Tahun Melawat Malaysia 2026.

Sikap Anwar yang merangkul para pengunjuk rasa dengan ucapan selamat pulang dan doa keselamatan itu mendapat respons positif, termasuk dari sejumlah warganet Indonesia yang membandingkan ketenangan Anwar dengan cara Presiden Prabowo Subianto menyikapi kritik.

Salah seorang warganet Indonesia menulis, “Seorang pemimpin tersenyum dan berkata: ‘Terima kasih, selamat pulang, semoga dilindungi.’ Salute!🫡 Di negeri lain, suara yang sama bisa disebut gaduh, bahkan dianggap mengganggu kemajuan.”

Sementara itu, Presiden Prabowo belakangan menanggapi gerakan Indonesia Gelap dan Kabur Aja Dulu dengan menuding adanya aktor koruptor di balik aksi demonstrasi tersebut yang bertujuan membuat keributan.

Prabowo menilai gerakan protes itu sengaja diatur dengan membayar pakar, memanfaatkan media sosial, serta menyebarkan pesimisme demi merusak optimisme pembangunan yang tengah dijalankan pemerintah.

Menanggapi hal tersebut, Amnesty International Indonesia menyampaikan kritik keras karena pernyataan Prabowo dianggap sebagai bentuk delegitimasi terhadap gerakan masyarakat sipil yang seharusnya sah dan damai.

Deputi Direktur Amnesty International Indonesia Wirya Adiwena menyatakan bahwa klaim Prabowo tidak didukung bukti kuat, bahkan retorika tersebut mirip dengan pola yang pernah dilakukan Donald Trump di Amerika Serikat saat melemahkan suara kritis terhadap pemerintah.

Wirya menilai serangan balik pemerintah terhadap LSM dan aktivis hanya akan menekan ruang kebebasan berekspresi dan mempersempit kesempatan rakyat untuk menyampaikan protes atau pengawasan publik yang bertanggung jawab.

Atas dasar itu, Amnesty mendesak Prabowo untuk menghentikan klaim tak berdasar, membuka ruang dialog yang sehat, serta menjamin kebebasan sipil dalam menyampaikan aspirasi di ruang publik tanpa tekanan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved