Repelita Jakarta - Pernyataan mengejutkan dilontarkan Amien Rais yang menuduh Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai dalang dalam kecelakaan lalu lintas yang menimpa anaknya, Hanafi Rais, pada tahun 2020.
Tudingan tersebut sontak menuai respons dari Wakil Ketua Umum relawan Pro Jokowi (ProJo), Freddy Damanik.
Freddy menyebut bahwa Jokowi sudah terbiasa menjadi sasaran narasi kebencian dari Amien Rais.
Ia menilai bahwa serangan seperti itu telah terjadi sejak Jokowi masih menjabat sebagai presiden.
Menurut Freddy, jika Amien Rais tidak mengeluarkan narasi kebencian terhadap Jokowi, justru terasa seperti ada yang kurang.
"Amien Rais secara konsisten memosisikan diri sebagai kritikus vokal terhadap Pak Jokowi," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa tuduhan demi tuduhan yang disampaikan Amien tidak pernah terbukti.
Freddy menyebut tudingan soal skenario tiga periode, ijazah palsu, bunker uang, hingga yang terbaru, tuduhan upaya pembunuhan terhadap Hanafi Rais, sebagai hoaks belaka.
Ia mengatakan, semua tuduhan tersebut selalu dibantah secara resmi, bahkan oleh Jokowi sendiri saat masih menjabat.
"Semua hanya narasi kebencian tanpa dasar hukum," lanjut Freddy.
Freddy juga menyatakan bahwa Jokowi tidak akan melaporkan Amien Rais atas tuduhan tersebut.
Menurutnya, mantan presiden itu lebih memilih untuk membiarkan Amien bersuara sebebasnya.
Bahkan Freddy menilai bahwa tuduhan pembunuhan terhadap Hanafi Rais adalah fitnah 100 persen.
Ia menyebut Amien Rais tengah berhalusinasi.
"Biarlah Amien terus seperti itu, semoga ia tetap sehat," ujarnya.
Sebelumnya, Amien Rais mengunggah video di kanal YouTube Refly Harun pada 28 Juni 2025.
Dalam video tersebut, ia menuding bahwa rezim Jokowi berencana membunuh anaknya, Hanafi Rais.
Ia menyebut kejadian tersebut terjadi saat Hanafi dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta pada 18 Oktober 2020.
Amien mengklaim bahwa dua sedan misterius membuntuti mobil anaknya sejak di Semarang.
Menurutnya, dua truk besar telah disiapkan di KM 112 Tol Cipali untuk menyergap.
Ia menggambarkan peristiwa penyergapan tersebut sebagai upaya yang terencana dan kejam.
Truk di depan disebut tiba-tiba mengerem mendadak sehingga ditabrak oleh mobil Hanafi.
Sedangkan truk di belakang langsung menyundul dengan keras hingga menghancurkan bagian belakang mobil.
Akibat tabrakan itu, Hanafi terpental ke depan karena tidak mengenakan sabuk pengaman.
Ia mengalami luka parah dan tulang belakangnya retak.
Amien Rais mengklaim bahwa anaknya masih kesulitan berjalan hingga kini.
Ia menyatakan keyakinannya bahwa target utama dari serangan itu sebenarnya adalah dirinya.
Serangan terhadap Hanafi dianggap sebagai bentuk intimidasi terhadap suara kritisnya terhadap Jokowi.
Hingga kini, tidak ada bukti resmi atau investigasi yang menguatkan klaim Amien Rais tersebut.
Pemerintah maupun aparat belum merespons lebih lanjut pernyataan tersebut secara hukum. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok