Repelita Jakarta - Amien Rais melontarkan kritik keras terhadap pemerintahan Joko Widodo yang menurutnya telah mencapai puncak kezaliman selama satu dekade terakhir.
Melalui kanal YouTube miliknya, mantan Ketua MPR RI itu menuduh Jokowi sebagai figur yang menghancurkan demokrasi dan menyebutnya dengan berbagai julukan seperti raja tipu, raja kibul, hingga simbol penghancur tatanan negara.
Amien menilai karakter zalim telah melekat kuat dalam kepemimpinan Jokowi dan menjalar ke lingkaran kekuasaan yang menopangnya.
Salah satu kejadian yang kembali disorotnya adalah penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam di KM 50 Tol Cikampek pada Desember 2020.
Ia mengklaim mendapat informasi dari sumber terpercaya bahwa tindakan represif tersebut tak hanya disetujui, namun juga dibebaskan langsung oleh Jokowi kepada aparat.
Lebih jauh, Amien menceritakan insiden yang menimpa anak sulungnya, Ahmad Hanafi Rais, di Tol Cipali pada Oktober 2020.
Menurutnya, kecelakaan yang melibatkan dua truk besar itu adalah upaya pembunuhan yang disengaja dan merupakan bagian dari operasi senyap untuk membungkam kritiknya terhadap pemerintahan saat itu.
Hanafi mengalami luka berat termasuk retakan pada tulang belakang yang hingga kini masih berdampak pada kesehatannya.
Amien menyebut upaya tersebut gagal karena Hanafi berhasil selamat dan tetap berjuang menyuarakan kebenaran.
Meski menyimpan dugaan kuat terhadap keterlibatan penguasa, Amien mengaku sudah memaafkan peristiwa itu dan menyerahkan sepenuhnya kepada keadilan Tuhan.
Ia bahkan menyindir kondisi kesehatan Jokowi saat ini sebagai balasan dari Tuhan, namun tetap membuka pintu pengampunan jika benar-benar ada penyesalan.
Menutup pernyataannya, Amien mengajak rakyat Indonesia untuk mengambil pelajaran dari masa kelam tersebut dan melangkah dengan semangat baru menuju arah yang lebih baik.
“Bangsa kita harus terus berjalan ke depan dengan yakin diri bahwa bangsa besar Indonesia makin ke depan makin baik,” ujarnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

