Repelita Lombok - Sosok Agam Rinjani menarik perhatian publik setelah dirinya terekam mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins (27), di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Agam dikenal sebagai pemandu lokal di Gunung Rinjani dan membagikan pengalamannya melalui akun Instagram @agam_rinjani.
Dalam unggahan story pada Kamis (26/6/2025), ia menulis bahwa dirinya bermalam di tebing curam bersama jenazah korban dengan mengikat tali pengaman untuk mencegah jatuh lebih jauh.
"Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana 1 malam dengan memasang ancor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter," tulisnya.
Ia juga memposting kisah bagaimana tim relawan bermalam di lokasi jenazah sambil menunggu bantuan evakuasi dari atas.
"Setelah memastikan kondisi korban telah meninggal kami gabungan team relawan menjaga korban dan bermalam di tebing vertical yang curam dan kondisi bebatuan yang labil berjarak 3 meter dari korban, sambil menunggu team yang lain untuk mengangkat korban dari atas," jelasnya.
Unggahan tersebut mendapatkan banyak reaksi dari warganet, termasuk dari netizen Brasil yang memuji keberanian Agam dan timnya.
"Pahlawan kita tidak memakai mantel, dia memakai ransel raksasa dan mengisap rokok," tulis akun @bru****.
"Mereka satu-satunya yang peduli, mereka mempertaruhkan diri untuk orang asing dari negara lain. Orang-orang ini pantas mendapat tepuk tangan," tulis akun @annabeat********.
"Para pahlawan, terima kasih atas usaha yang telah kalian lakukan, seluruh Brasil bersyukur," ujar akun @carolyn******.
Media luar negeri turut menyoroti peristiwa ini, termasuk Globo.com yang menampilkan peran Agam dalam proses evakuasi dari jurang berkedalaman 600 meter.
Sebelumnya, korban bersama lima wisatawan lainnya memulai pendakian ke Gunung Rinjani pada Jumat (20/6), didampingi seorang pemandu.
Namun, saat menuju puncak, Juliana merasa lelah dan memilih beristirahat.
Ketika pemandu kembali dari puncak, ia tidak menemukan Juliana di lokasi semula.
"Setelah ditelusuri ternyata sudah jatuh ke bawah," ungkap Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Yarman, dalam sebuah wawancara, Rabu (25/6).
Pihaknya menerima laporan kejadian pada Sabtu pagi dan langsung mengerahkan tim gabungan untuk melakukan pencarian.
Upaya pencarian menggunakan pesawat tanpa awak dilakukan sejak Minggu (22/6).
Pada Senin (23/6), korban berhasil ditemukan sekitar 500 meter dari titik jatuh awal.
Namun, kondisi medan yang terjal dan kabut tebal menghambat proses evakuasi.
Tim akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah Juliana pada Rabu (25/6) setelah melalui proses panjang dan medan ekstrem (*).
Editor: 91224 R-ID Elok

