Repelita Dili - Sebuah video yang mengklaim memperlihatkan warga Israel mengungsi akibat serangan Iran ramai beredar di media sosial.
Video tersebut menampilkan ribuan orang dan kendaraan berjalan beriringan di sebuah jalan dan diklaim berasal dari Israel.
Keterangan dalam unggahan TikTok tertanggal 19 Juni 2025 menyebut bahwa pengungsi itu tidak diizinkan masuk oleh negara-negara perbatasan.
Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, rekaman tersebut ternyata diambil saat Paus Fransiskus mengunjungi Timor Leste pada September 2024.
Video itu menunjukkan umat Katolik meninggalkan lokasi misa yang dipimpin langsung oleh Paus di Dili, yang dihadiri lebih dari 600 ribu orang.
Kegiatan itu berlangsung di dekat Pemakaman Umum Rai Kotu dan terekam dalam siaran langsung media lokal.
Tanda-tanda visual seperti poster bergambar Paus dan bendera Timor Leste juga terlihat jelas dalam video asli.
Rekaman yang sama sebelumnya telah beredar dan salah diklaim memperlihatkan protes di negara lain seperti India, Pakistan, Turki, dan Filipina.
Pihak AFP melalui investigasi visual menyatakan bahwa klaim pengungsi Israel dalam video tersebut adalah keliru.
Pemeriksaan citra Google Street View mengonfirmasi bahwa bangunan dan lingkungan dalam video cocok dengan lokasi di Dili, bukan Israel.
Kejadian ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya verifikasi fakta sebelum menyebarkan informasi yang dapat memperkeruh situasi geopolitik.
Apalagi, video itu muncul di tengah ketegangan antara Iran dan Israel yang memanas sejak serangan rudal pada 13 Juni 2025.
Konflik tersebut bahkan sempat melibatkan serangan Iran terhadap pangkalan militer AS di Qatar, yang memicu tanggapan dari Presiden AS Donald Trump.
Trump menyatakan bahwa gencatan senjata antara Iran dan Israel akan segera diberlakukan demi menghentikan konflik yang telah memakan banyak korban jiwa. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.