Repelita Sidoarjo - Sebuah video yang memperlihatkan dua anak menelantarkan ibunya ke panti jompo di Malang mengundang keprihatinan luas dari masyarakat.
Peristiwa ini menimpa Nasikah, seorang perempuan lansia berusia 74 tahun yang diantar ke Griya Jompo Husnul Khatimah oleh kedua anak kandungnya.
Video tersebut diunggah oleh Ketua Yayasan panti, Arief Camra, yang juga tampak mendampingi Nasikah saat pertama kali tiba di lokasi.
Panti tersebut sejatinya diperuntukkan bagi lansia yang benar-benar tidak memiliki keluarga atau yang terlantar.
Namun, dalam kasus ini, Nasikah masih memiliki anak yang secara hukum dan materi dinilai mampu merawatnya.
Dalam unggahan di media sosial pada Sabtu, 28 Juni 2025, disebutkan bahwa kedua anak Nasikah menandatangani surat pernyataan bahwa mereka tidak ingin dihubungi lagi, termasuk jika ibunda mereka meninggal dunia.
Keputusan itu memicu reaksi keras dari publik dan warganet.
“Sedih banget lihat videonya. Kok tega banget anak kandung sendiri,” komentar seorang netizen.
Setelah video tersebut viral dan mendapat respons negatif dari masyarakat, tekanan mulai dirasakan oleh pihak keluarga, termasuk dari lingkungan kerja dan pemerintah setempat.
Diketahui, kedua anak itu akhirnya berubah pikiran.
Mereka datang kembali ke panti jompo dan membawa pulang Ibu Nasikah ke rumah.
Peristiwa ini mengundang diskusi luas tentang pentingnya peran keluarga dalam merawat orang tua.
Banyak yang mengkritik tindakan awal anak-anak Nasikah, namun ada pula yang menyoroti perlunya peningkatan kesadaran tentang kesehatan mental, beban sosial, dan dukungan keluarga terhadap lansia.
Kisah Nasikah menjadi pengingat bahwa merawat orang tua adalah tanggung jawab moral, bukan sekadar kewajiban hukum (*).
Editor: 91224 R-ID Elok.