Repelita Jakarta - Sejumlah calon peserta Sekolah Rakyat memilih mengundurkan diri sebelum program pendidikan tersebut resmi dimulai.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan bahwa alasan utama pengunduran diri adalah lokasi sekolah yang terlalu jauh dari tempat tinggal siswa.
Sebagian lainnya diketahui telah lebih dulu diterima di sekolah lain.
"Ya ada memang yang mundur. Mungkin mereka sudah diterima di sekolah lain. Ya tidak apa-apa," ujar Gus Ipul usai berdialog dengan orang tua dan siswa Sekolah Rakyat di Pusdiklat Kesos Margaguna, Jakarta.
Gus Ipul menilai bahwa sebagian orang tua belum sepenuhnya memahami manfaat dari Sekolah Rakyat, sehingga memilih opsi pendidikan lain.
Ia menekankan pentingnya penyampaian informasi secara menyeluruh agar keluarga calon siswa dapat membuat keputusan yang tepat.
"Yang mengundurkan diri itu mungkin belum mendapatkan penjelasan utuh," ucapnya.
Ia menyebut ada kemungkinan orang tua lebih memilih sekolah yang lokasinya dekat dari rumah.
Gus Ipul optimistis jumlah peminat akan terus bertambah seiring waktu, terutama jika informasi tentang sistem pendidikan dan fasilitas Sekolah Rakyat tersampaikan dengan baik.
“Insyaallah nanti kalau sudah jalan, lebih banyak lagi yang bersedia,” ujarnya.
Gus Ipul memastikan bahwa tidak ada kekurangan siswa karena jika ada peserta yang mengundurkan diri, akan segera digantikan oleh calon lainnya.
Dalam proses perekrutan siswa baru, Gus Ipul mengakui tantangan dalam berkomunikasi dengan orang tua, terutama untuk calon siswa di jenjang sekolah dasar.
Menurutnya, pendekatan komunikasi yang lebih intensif masih dibutuhkan.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Bernard Tambunan juga mengungkapkan bahwa ada sejumlah calon siswa yang mundur sejak tahap awal pendataan.
Namun ia berharap peserta yang telah terdaftar saat ini tidak lagi mundur dan dapat menyelesaikan pendidikan hingga akhir.
"Yang sekarang sudah ada di ruangan ini tidak ada lagi yang mengundurkan diri," katanya.
Bernard menyebut bahwa para peserta Sekolah Rakyat merupakan kelompok yang beruntung dan mendapat kesempatan langka.
Ia berharap anak-anak tersebut bisa menyelesaikan pendidikan dan membantu mengangkat kehidupan keluarganya di masa depan.
"Anak-anak yang sekarang semangat sampai selesai. Jadi ke depannya bisa membantu orang tua dan menuju masa depan yang lebih baik," ujarnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok