Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ratusan Warga Kabur dari Israel Lewat Laut di Tengah Ancaman Rudal Iran

 

Repelita Tel Aviv - Ratusan orang, termasuk warga lokal dan pendatang asing, memilih meninggalkan Israel melalui jalur laut menuju Siprus di tengah penutupan wilayah udara yang disebabkan oleh konflik dengan Iran.

Pelabuhan Herzliya dipadati oleh warga yang membawa koper, membentuk antrean panjang seperti dalam situasi darurat.

Lebih dari seratus orang terlihat bersiap naik kapal pesiar pada suatu pagi, menggambarkan suasana tergesa untuk keluar dari negara tersebut.

Di salah satu grup diskusi daring, ratusan orang membagikan informasi soal rute pelarian laut.

Permintaan yang tinggi membuat sejumlah operator kapal menawarkan jasa dengan biaya yang bervariasi.

Beberapa penumpang menyebutkan tarif sekitar 2.500 shekel atau Rp11,7 juta untuk perjalanan laut menuju Siprus yang bisa memakan waktu hingga 25 jam.

“Seseorang menawari saya tarif 6.000 shekel,” ujar salah satu penumpang.

Ia menambahkan bahwa harga sangat bergantung pada permintaan dan jenis kapal yang tersedia.

Penumpang lain mengatakan biaya juga ditentukan oleh fasilitas dan kecepatan kapal.

Beberapa kapal menawarkan kabin pribadi dan menggunakan mesin diesel agar bisa tiba di Siprus hanya dalam delapan jam.

Namun, seorang kapten kapal menyebut ada yang beroperasi secara ilegal karena tidak memiliki asuransi yang layak untuk mengangkut penumpang.

Di sisi lain, sebagian penumpang enggan diwawancarai media dan tak mengaku secara terbuka bahwa mereka menghindari kemungkinan serangan dari Iran.

Sebagian dari mereka menyatakan hanya ingin kembali ke negara asal atau bertemu keluarga di luar negeri.

Seorang ibu yang berangkat bersama suami dan anak balitanya berkata, “Kami lelah dengan rudal-rudal itu.”

Laporan terpisah menyebutkan sekitar 40.000 turis asing masih bertahan di Israel hingga saat ini.

Sementara itu, penutupan Bandara Internasional Ben-Gurion pada Jumat malam menyebabkan sekitar 100.000 hingga 200.000 warga Israel terjebak di luar negeri.

Meski jalur darat ke Yordania dan Mesir tetap dibuka, keterbatasan jam operasional serta antrean panjang membuat banyak orang kesulitan melintas.

Ketegangan melonjak sejak Jumat dini hari saat Israel melancarkan serangan udara besar-besaran bertajuk Operasi Rising Lion terhadap infrastruktur Iran, dengan dukungan diam-diam dari Amerika Serikat.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan Janji Sejati 3, menembakkan puluhan rudal balistik dan drone ke kota-kota Israel.

Laporan awal menyebutkan sedikitnya 13 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka di Israel akibat serangan tersebut.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengingatkan bahwa jika Israel terus menyerang, maka balasan dari Teheran akan lebih kuat dan tajam.

Ia menyatakan bahwa respons Iran selama ini dilakukan dengan “tepat dan terukur.”

Pemerintah Israel pun mengambil langkah drastis.

Mereka melarang warga negaranya meninggalkan negeri, menyusul meningkatnya kekhawatiran akan kemungkinan serangan balasan Iran ke bandara.

Maskapai penerbangan domestik diperintahkan untuk tidak mengizinkan warga Israel menaiki penerbangan ke luar negeri.

Bandara Ben-Gurion kini resmi ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.

Menteri Transportasi Israel Miri Regev menyatakan bahwa hanya warga asing dan diplomat yang masih diizinkan untuk terbang keluar dari negara itu.

Regev juga menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyiapkan evakuasi massal terhadap lebih dari 100.000 warga Israel yang masih berada di luar negeri.

Namun, pernyataan Regev menuai kritik dari kalangan oposisi.

Benny Gantz, anggota kabinet perang dari Partai Persatuan Nasional, menganggap larangan ini tidak mempertimbangkan kondisi individu yang rentan.

Dalam unggahan di platform X, ia mendesak pemerintah untuk fokus pada proses pemulangan warga, bukan melarang mereka pulang.

Larangan ini diumumkan tidak lama setelah Israel menyerang Bandara Mashhad di Iran.

Meski belum ada balasan langsung dari Iran terhadap bandara Israel, kekhawatiran akan adanya eskalasi lebih lanjut terus meningkat. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved