Repelita Boyolali - Sebuah unggahan foto lawas yang diklaim sebagai dokumentasi KKN Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali menghidupkan polemik soal keabsahan ijazahnya.
Foto tersebut dibagikan oleh Dian Sandi Utama dari PSI dan disebut diambil di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.
Dalam foto terlihat sekelompok mahasiswa berpose di depan bangunan tua, yang disebut-sebut sebagai lokasi KKN Jokowi di Desa Gosono.
Namun, pernyataan ini langsung memicu perdebatan.
Dr. Tifa mempertanyakan lokasi dalam foto, sebab menurut keterangan Jokowi dalam beberapa wawancara, ia menjalani KKN di Desa Ketoyan, bukan Gosono.
"Kalau Jokowi mengatakan KKN di Desa Ketoyan, mengapa fotonya malah disebut diambil di Desa Gosono?" ujar Tifa.
Ia menyebut perbedaan lokasi ini memunculkan pertanyaan besar atas validitas foto yang kini ramai beredar.
Tifa juga menyinggung bahwa foto tersebut pernah dijadikan salah satu rujukan investigasi oleh Bareskrim Polri.
Menurutnya, aneh jika foto tanpa kejelasan wajah Jokowi bisa dipakai sebagai bukti pendukung dalam penyelidikan.
"Ini framing yang gagal. Foto yang tidak memuat sosok Jokowi dengan jelas dijadikan alat pembuktian. Narasi yang dibangun terlihat dipaksakan," ujarnya.
Sementara itu, pakar digital forensik Rismoni Sianipar menyampaikan bahwa ia telah menelusuri langsung ke Kecamatan Wonosegoro untuk mencari dokumen pendukung.
Namun ia mengaku tidak menemukan arsip resmi KKN Jokowi di lokasi tersebut.
"Kami sudah mendatangi kantor kecamatan, tapi gedungnya sudah berganti dan dokumen KKN lama tidak ditemukan," kata Rismoni.
Ia menyebut minimnya bukti fisik membuat pelacakan sejarah semakin sulit.
Polemik mengenai riwayat pendidikan Jokowi bukan pertama kali mencuat.
Meski beberapa pihak telah memberikan klarifikasi, perdebatan publik terus bergulir.
Foto KKN ini menjadi titik api baru yang kembali mempertanyakan cerita lama yang belum sepenuhnya tuntas. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok