Repelita Jakarta - Pakar telematika Roy Suryo kembali menyoroti kasus dugaan ijazah palsu yang diduga berkaitan dengan mantan Presiden Jokowi.
Ia menyebut kasus ini ibarat bangkai yang baunya tidak bisa ditutupi selamanya.
Menurut Roy, perbedaan mencolok pada nomor ijazah serta sejumlah kejanggalan lain menjadi titik terang atas dugaan pelanggaran serius dalam proses pendidikan Jokowi.
Roy menegaskan bahwa kejelian netizen dan kehendak Tuhan menjadi kekuatan utama dalam membongkar tabir yang selama ini ditutup-tutupi.
Ia menyebutkan bahwa nomor ijazah FKT-UGM milik Jokowi bernomor 1120 tidak sejalan dengan tiga ijazah lain yang berurutan dengan nomor 1115, 1116, dan 1117.
Temuan ini dianggap Roy sebagai bukti awal yang menguatkan dugaan adanya ijazah palsu.
Roy juga mengungkap peran UPP atau Universitas Pasar Pramuka, yang diduga menjadi tempat produksi ijazah ilegal.
Kasus ini disebut telah dibedah secara mendalam oleh banyak kanal media dan YouTube independen, seperti Hersubeno Point dan Off The Record FNN.
Lebih lanjut, Roy membongkar isi pesan WhatsApp dari Prof. Paiman Rahardjo Dwijonegoro, mantan Wakil Menteri Desa dan kini Rektor Universitas Moestopo Beragama.
Dalam pesan tersebut, Prof Paiman meminta Roy untuk meminta maaf kepada Jokowi dan menyebut bahwa Roy tidak memiliki hak untuk mengangkat isu ini.
Roy menilai pesan tersebut bernada intimidatif dan tidak mencerminkan etika akademisi.
Ia menolak permintaan tersebut karena meyakini apa yang dilakukannya merupakan bentuk keterbukaan informasi yang dijamin oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008.
Roy juga menyebut bahwa Prof Paiman sempat menjalankan usaha pengetikan dan fotokopi di UPP sejak 1997, meskipun belakangan usaha tersebut diklaim telah tutup pada 2002.
Namun, klaim ini dibantah oleh pihak lain yang menyebut usaha itu masih aktif hingga 2017.
Roy menambahkan bahwa nama Widodo, salah satu tokoh yang disebut kader senior PDIP Bambang Beathor Suryadi, diyakini tahu persis proses pembuatan ijazah palsu di UPP tahun 2012.
Ia menyatakan bahwa keberadaan nama ini menjadi penjelasan atas diamnya sejumlah tokoh terhadap dugaan pemalsuan ijazah tersebut.
Roy menutup pernyataannya dengan menyebut bahwa seluruh fakta yang terus mengemuka adalah bentuk campur tangan Tuhan agar kebenaran dapat terungkap sepenuhnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok