Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Polri Didesak Usut Dugaan Ijazah Jokowi dari Universitas Pasar Pramuka

Repelita Jakarta - Dugaan pemalsuan ijazah atas nama Joko Widodo kembali mencuat setelah muncul istilah baru yang ramai disebut Universitas Pasar Pramuka.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh M Rizal Fadillah, seorang pemerhati politik dan kebangsaan.

Rizal menyoroti kesaksian Beathor Suryadi, kader senior PDIP, yang membeberkan dugaan lokasi pembuatan ijazah tersebut.

Beathor menyebut, dugaan itu bermula setelah adanya pertemuan antara tim dari Solo yang mewakili pihak Joko Widodo dengan tim dari Jakarta yang disebut sebagai perwakilan PDIP pada 2012.

Pertemuan itu disebut menjadi titik awal dibuatnya dokumen ijazah yang belakangan digunakan dalam pendaftaran Jokowi ke KPUD DKI sebagai calon gubernur dan kemudian ke KPU sebagai calon presiden.

Beberapa nama turut disebut dalam proses dugaan pembuatan dokumen tersebut, di antaranya adalah Andi Widjojanto, Presetyo Edy Marsudi, Widodo, Anggit, David, Dani Iskandar, Indra, Yulianto, Syarif, dan Juri Ardianto.

Dua nama yang dinilai memegang peranan paling krusial dalam proses ini adalah Widodo dari Solo dan Dany Iskandar dari Jakarta.

Menurut Rizal, temuan tersebut bisa menjadi pintu masuk bagi Polri untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Ia menyebutkan bahwa Mabes Polri sebelumnya telah menerbitkan surat penyelidikan pada 10 April 2025.

Namun penyelidikan terhadap laporan TPUA dihentikan secara kontroversial pada 22 Mei 2025.

Kini, kasus tersebut telah berada di bawah penanganan Karo Wassidik untuk ditindaklanjuti sesuai keberatan TPUA serta usulan gelar perkara khusus.

Rizal juga mengkritik Dirtipidum Bareskrim sebagai ketua tim penyelidik yang diduga melakukan pelanggaran dalam bentuk obstruction of justice.

Di sisi lain, ia menyebut Polda Metro Jaya bersikap tidak netral karena tetap memproses laporan pencemaran nama baik yang dilayangkan oleh kubu Joko Widodo tanpa lebih dulu membuktikan keabsahan ijazah yang menjadi pokok persoalan.

Kasus-kasus yang ditangani bahkan berasal dari sejumlah Polres dan digabungkan, meski delik dan tuduhannya berbeda.

Sorotan publik makin tajam setelah disebutkan bahwa Pasar Pramuka sempat terbakar pada Desember 2024.

Lokasi tersebut selama ini dikenal sebagai tempat pembuatan dokumen ilegal termasuk ijazah palsu.

Rizal menuliskan bahwa Beathor mengklaim telah mengendus keterkaitan antara ijazah Joko Widodo dan aktivitas di tempat tersebut.

Istilah Universitas Pasar Pramuka pun mulai ramai digunakan sebagai sindiran terhadap dugaan tersebut.

Jika dugaan ini terbukti, maka bukan hanya narasi soal ijazah palsu yang akan runtuh, tetapi juga skenario pembenaran yang melibatkan UGM, Mabes Polri, dan Polda Metro Jaya.

Dalam pernyataannya, Rizal mendesak kepolisian untuk tidak lagi bertindak sebagai pelindung kejahatan.

Penegakan hukum, kata dia, harus berlaku adil dan menyasar semua pihak yang terlibat dalam pemalsuan dokumen penting negara.

Ledakan isu Pasar Pramuka ini bisa menjadi titik balik.

Rizal menyerukan agar Polri segera mengusut tuntas dugaan jaringan pembuat ijazah palsu ini dan menyeret para pelakunya ke meja hijau.

Tegaknya hukum hanya bisa terwujud jika keberpihakan kepada kebenaran lebih kuat daripada keberpihakan terhadap kekuasaan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved