Repelita Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf memilih tidak memberikan komentar saat ditanya mengenai dugaan keterlibatan mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam kasus korupsi kuota haji khusus 2024.
Gus Yahya sebelumnya menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan membahas program-program NU dan kerja sama dengan berbagai kementerian.
Namun ketika diminta tanggapan soal kasus dugaan korupsi kuota haji yang menjerat adiknya, ia langsung meninggalkan lokasi tanpa menjawab.
Komisi Pemberantasan Korupsi membuka peluang untuk memanggil Yaqut dalam penyelidikan dugaan korupsi kuota haji tersebut.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyatakan pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi terkait sebelum memutuskan pemanggilan Yaqut.
Budi mengatakan materi pertanyaan terhadap Yaqut akan disusun berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi.
KPK menilai kemungkinan pemanggilan Yaqut cukup besar untuk mengungkap kasus korupsi penyelenggaraan haji di masa jabatannya pada 2024.
Pihak yang dianggap mengetahui konstruksi perkara ini berpotensi dipanggil untuk dimintai keterangan guna memperjelas penyelidikan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

