Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Ijazah Jokowi Kembali Disorot, Buni Yani Sebut Sudah Terkunci dan Sulit Mengelak

 

Repelita Jakarta - Pengakuan mengejutkan dari politikus senior PDIP, Beathor Suryadi, tentang dugaan pencetakan ulang ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat, menjadi sorotan tajam yang membuat posisi Jokowi semakin terdesak.

Proses pencetakan ulang dokumen tersebut diklaim terjadi menjelang pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012.

Peneliti media dan politik, Buni Yani, dalam unggahan Facebook pribadinya pada Minggu 29 Juni 2025, menyampaikan analogi tajam atas situasi yang dihadapi Jokowi.

“Ibarat pesawat tempur, posisi Jokowi kini sudah terkunci mati. Jokowi menunggu tombol rudal ditekan yang akan mengubur seluruh sejarah kelamnya untuk selamanya,” tulisnya.

Ia menilai bahwa data baru yang diungkap Beathor memperkuat dugaan keterlibatan dalam praktik pemalsuan dokumen yang kini mulai terang benderang secara hukum.

“Pernyataan Beathor Suryadi yang secara blak-blakan mengungkap jejak ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka membuat kasus ini semakin menemukan kejelasan hukum dan tindak pidana,” jelasnya.

Menurut Buni Yani, masyarakat semakin yakin dengan alur fakta yang terbuka dan menanti akhir dari polemik yang disebutnya sebagai drama panjang.

“Jokowi mau mengelak seperti apa pun, mau lari ke mana pun, kini semakin susah. Berbagai front sudah menyerang pengakuan palsu dan membongkar kebohongannya. Publik semakin berani dan semakin yakin karena Jokowi memiliki riwayat kebohongan akut yang panjang,” ungkapnya.

Beathor sebelumnya menyampaikan bahwa pencetakan ulang ijazah Jokowi dilakukan setelah pertemuan antara tim dari Solo dan kader PDIP Jakarta.

Dari pihak Solo disebutkan nama David, Anggit, dan Widodo.

Sedangkan dari Jakarta, hadir Denny Iskandar, Indra, dan Yulianto.

“Yang benar-benar tahu asal-usul ijazah itu hanya Denny dan Widodo,” ungkap Beathor.

Ia juga menyebut nama-nama yang pernah melihat langsung dokumen tersebut, termasuk Prasetyo Edi Marsudi, Juri Ardiantoro, dan M Syarif.

“Tidak semua orang bisa mengenali keaslian dokumen, apalagi jika tidak ada niat untuk menyelidikinya,” ujarnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved