Repelita Jakarta - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan pemerintah fokus mengejar swasembada gula paling lambat tahun 2027.
Setelah keberhasilan di sektor beras, pemerintah optimistis hasil serupa dapat diraih di sektor gula dengan harga yang menguntungkan semua pihak.
Gibran menyebutkan komitmen penuh dari Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan swasembada pangan sebagai prioritas utama.
Dalam acara panen raya dan penanaman tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Gibran mencatat kebutuhan petani terutama soal mekanisasi, pupuk, dan harga jual yang layak.
Ia menegaskan Presiden terus memantau perkembangan sektor pertanian dan mendukung penuh langkah konkret untuk mempercepat swasembada gula.
Gibran mendorong sinergi antara kementerian teknis, kepala daerah, dan BUMN untuk bersama mempercepat pencapaian target tersebut dalam dua tahun ke depan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan pembenahan menyeluruh dilakukan dari hulu ke hilir untuk mendukung swasembada gula nasional.
Langkah ini meliputi perbaikan benih, pola tanam, sistem hilirisasi, dan aspek penjualan agar petani mendapatkan keuntungan yang adil.
Roadmap Swasembada Gula Nasional menargetkan swasembada gula konsumsi tercapai pada 2028 dan total pada 2030, namun pemerintah berupaya mempercepatnya.
Produksi gula tahun 2025 diperkirakan mencapai 2,75 juta ton, tertinggi dalam lima tahun terakhir, dari luas areal sekitar 538 ribu hektare.
Pemerintah melakukan intensifikasi melalui bongkar ratoon, perbaikan irigasi, intervensi benih unggul, serta perluasan areal tanam hingga 500 ribu hektare.
Pembangunan dan reaktivasi 10 pabrik gula di Jawa dan luar Jawa juga menjadi bagian dari strategi untuk mendukung target swasembada.
Mentan Amran menambahkan investasi sektor gula akan membawa dampak positif bagi peningkatan produksi, lapangan kerja, dan ekonomi nasional.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok