[GEMPAR] Nama Kapal JKW dan Dewi Iriana Diseret ke Isu Tambang, Bahlil: Izin Sudah Ada Sebelum Jokowi Berkuasa

 

Repelita Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menepis isu yang mengaitkan dua kapal pengangkut nikel di Raja Ampat dengan keluarga Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 10 Juni 2025, menanggapi maraknya pembahasan soal kapal bernama JKW dan Dewi Iriana yang dianggap identik dengan nama Jokowi dan istrinya, Iriana.

Bahlil menegaskan bahwa kapal tersebut sudah memiliki izin beroperasi jauh sebelum pemerintahan Jokowi dimulai.

"Itu enggak ada itu, gimana itu. Itu izin-izinnya keluar jauh sebelum pemerintahan Pak Jokowi," kata Bahlil di hadapan wartawan.

Dua kapal bernama JKW Mahakam dan Dewi Iriana menjadi sorotan warganet setelah muncul dugaan bahwa kapal-kapal itu membawa bijih nikel dari Raja Ampat.

Nama yang mirip dengan Presiden dan Ibu Negara sempat memicu kecurigaan publik.

Bahkan nama Iriana sempat menjadi trending di platform X pada Senin malam, 9 Juni 2025.

Namun Bahlil menekankan bahwa JKW bukan singkatan dari Joko Widodo, melainkan dari Jasa Konstruksi Wisma.

Sementara Dewi Iriana merupakan nama umum untuk jenis kapal barge yang biasa digunakan mengangkut muatan besar.

Data dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa kapal-kapal tersebut berada di bawah kepemilikan perusahaan pelayaran swasta.

Beberapa di antaranya adalah PT Pelita Samudera Sreeya (PSS) yang merupakan anak usaha PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI), PT Permata Lintas Abadi, PT Sinar Pasifik Lestari, serta PT Glory Ocean Lines.

Hingga kini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kapal-kapal itu memiliki hubungan langsung dengan keluarga Presiden ke-7 RI.

Apalagi yang mengaitkan mereka dalam aktivitas tambang nikel di Papua Barat Daya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga