Repelita Banda Aceh - Mantan Senator Aceh, Fachrul Razi, menyampaikan bahwa Provinsi Aceh menjadi incaran kepentingan pusat dan asing karena posisinya yang strategis dan kekayaan alamnya yang melimpah.
Ia menyebut Aceh sebagai wilayah gerbang barat Indonesia yang berada di ujung Pulau Sumatera.
Menurutnya, posisi tersebut membuat Aceh memiliki nilai geopolitik tinggi yang tak bisa diabaikan.
“Satu sisi dia merupakan gadis cantik yang dijaga agar tidak diambil oleh negara lain, tapi di sisi lain dia tidak diberi kesempatan untuk jadi provinsi yang kaya dan makmur,” ucap Fachrul dalam pernyataannya yang disampaikan melalui kanal YouTube Forum Keadilan TV, 24 Juni 2025.
Ia menyamakan kondisi Aceh dengan tanaman bonsai yang sengaja dikecilkan dan dibatasi.
“Dijaga tidak dipercantik. Bahkan dikerdilkan, ibarat bonsai. Jadi Aceh itu sampai kapanpun dia akan dibonsaikan,” tambahnya.
Fachrul menegaskan bahwa Aceh berada di titik strategis yang dikelilingi wilayah-wilayah yang menjadi rebutan kekuatan global.
Ia menyebutkan kawasan itu meliputi Selat Malaka, Laut China Selatan, dan Samudera Hindia.
“Jadi ada tiga wilayah yang diperebutkan dunia. Baik itu Amerika, baik itu China. Artinya ada kepentingan,” ujarnya.
Selain dari luar negeri, ia juga mengungkap adanya kepentingan dari oknum di tingkat pusat.
Ia mengatakan kepentingan itu bukan hanya untuk menjalankan bisnis pribadi, tetapi juga sebagai kepanjangan dari kekuatan asing.
“Oknum-oknum di pusat ini juga punya kepentingan. Baik untuk menjalankan bisnis pribadinya maupun jadi agen tangan global untuk mengeluarkan regulasi yang menguntungkan dua kekuatan ini,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa Aceh menyimpan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa.
Ia menyebutkan potensi Migas, nikel, emas, hingga uranium sebagai komoditas penting yang membuat Aceh menjadi incaran.
“Aceh punya potensi Sumber Daya Alam. Saya katakan, Sumber Daya Alam minyak, potensi yang sekarang ditemukan nikel. Berpotensi. Emas berpotensi di Aceh sangat tinggi sekali,” ungkapnya.
Ia kemudian menegaskan bahwa salah satu bahan paling diperebutkan dunia, yakni uranium, juga berada di wilayah Aceh.
“Kemudian satu lagi yang diperebutkan dunia, bahan baku nuklir. Uranium. Ada di Aceh,” pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok