Repelita Jakarta - Monique Rijkers kembali menuai kontroversi setelah menyerukan agar Indonesia mendukung keberadaan Israel di tengah gelombang boikot terhadap produk dan jasa yang terafiliasi dengan negara tersebut.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam sebuah forum debat yang terekam di media sosial dan langsung memicu reaksi tajam dari publik.
Aktivis Palestina Muhammad Husein melontarkan sindiran keras terhadap Monique dengan mengutip ucapan Rocky Gerung.
“Cara mengapresiasi badut adalah dengan menepuk, tepuk tangan semuanya,” ujar Husein menyindir tajam.
Peneliti hubungan internasional Nanto Sriyanto juga menegaskan bahwa Indonesia secara resmi tidak mengakui Israel sebagai negara.
Nama Monique sebelumnya telah dikenal sebagai aktivis Yahudi pro Israel yang mendirikan sejumlah lembaga seperti Hadassah of Indonesia dan Fakta Israel.
Ia juga menjadi penggagas Tolerance Film Festival, sebuah acara yang dinilai sarat dengan narasi toleransi bermuatan politik luar.
Pada Oktober 2017, Monique mengaku pernah bertemu langsung dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, saat mengikuti acara Christian Media Summit.
Akun YouTube FaktaIsrael saat ini dikelola olehnya dan aktif menyuarakan dukungan terhadap Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung.
Monique lahir di Makassar dan berasal dari keluarga Rondonuwu-Mandagie.
Ia menempuh pendidikan di bidang mikrobiologi industri di Universitas Kristen Satya Wacana dan pernah berprofesi sebagai jurnalis.
Mengenai keyakinan pribadinya, Monique tidak pernah menyatakan secara terbuka agama yang ia anut.
Namun ia mengaku sudah tiga kali mengunjungi Israel dan terus aktif membela kepentingan Yahudi di ruang publik.
Salah satu momen paling disorot adalah ketika ia menghadiri acara Tahun Baru Islam di Al Zaytun pada tahun 2022 dengan mengenakan busana bergambar Bintang Daud.
Di sisi lain, Monique disebut sempat menjalani rehabilitasi kesehatan mental, meski ia tidak membahasnya secara terbuka.
Catatan ini makin memperkuat sorotan publik terhadap kiprahnya yang kerap menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat (*).
Editor: 91224 R-ID Elok