Repelita Jakarta - Dokter Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa kembali melontarkan kritik tajam terkait isu keaslian ijazah Presiden Joko Widodo.
Kali ini, ia menyoroti unggahan kader Partai Solidaritas Indonesia, Dian Sandi Utama, yang membagikan foto lama yang disebut sebagai dokumentasi KKN Jokowi semasa kuliah.
Menurut Tifa, foto tersebut justru menimbulkan tanda tanya karena tidak menunjukkan keberadaan Jokowi.
"Dia posting foto katanya foto KKN Jokowi. Bikin tebakan, yang mana Jokowi? Ya jelas tidak ada," tulis Tifa melalui akun X @DokterTifa, Kamis.
Tifa juga menunjukkan kejanggalan lokasi dalam foto yang disebut berada di Desa Gosono, bukan di Desa Ketoyan seperti pengakuan Jokowi selama ini.
"Foto ini desa Gosono, bukan Ketoyan! Coba di-zoom ya pojok kiri atas," cetusnya.
Ia bahkan menyebut Dian sebagai Termul, singkatan dari Ternak Mulyono, untuk menyindir pendukung fanatik Jokowi.
"Kenapa Termul Jokowi dungu-dungu semua!" lanjutnya.
Tifa turut mengkritik Bareskrim Polri yang ikut menayangkan foto itu dalam sebuah presentasi pada 22 Mei 2025.
"Ampun ampun. Kenapa jadi pada ketularan dungu sama dengan majikan," tulisnya menutup cuitan.
Di sisi lain, Dian Sandi Utama memberikan tanggapan atas pernyataan yang meragukan keaslian foto tersebut.
Ia mengunggah potret lawas itu melalui akun X pribadinya, menyebut foto itu memang dokumentasi KKN Jokowi di Boyolali.
Dian menjelaskan bahwa kualitas foto lama tak bisa dibandingkan dengan foto-foto masa kini yang diambil dengan teknologi modern.
“Memang photo jaman dulu seperti itu, tidak bisa dipaksa hasilnya seperti hasil teknologi jaman sekarang,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa Jokowi termasuk pribadi yang rajin menyimpan dokumentasi semasa kuliah.
"Pak Jokowi itu termasuk orang yang memiliki dokumentasi lengkap semasa kuliah," katanya.
Menurutnya, hal itu tidak dimiliki semua orang, bahkan oleh mereka yang menempuh kuliah di era digital.
"Karena banyak juga kawan-kawan kita walaupun kuliah tahun 2000-an dokumentasi photonya tidak selengkap itu,” tambahnya.
Menanggapi keraguan yang terus dilontarkan Roy Suryo dan lainnya, Dian menyarankan mereka untuk bersiap secara hukum.
“Saran saya ke mereka, persiapkan saja diri menempuh pra-pradilan, jika nanti tidak terima ditetapkan sebagai tersangka,” tegasnya.
Ia juga menanggapi soal perubahan penggunaan kacamata oleh Jokowi dalam berbagai dokumentasi foto yang menjadi sorotan.
Menurutnya, hal itu wajar karena kondisi mata Jokowi tidak terlalu parah.
“Pak Jokowi tidak konsisten menggunakan kacamata karena minusnya kecil,” jelasnya.
Dian pun memberi contoh bahwa dalam banyak aktivitas, seperti mendaki gunung, Jokowi juga terlihat tidak memakai kacamata.
"Berbagai dokumentasi photo yg saya dapatkan pernah pakai, pernah juga tidak. Mendaki gunung berhari-hari juga tidak pakai kacamata,” pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok