Repelita Jakarta – Kasus suap dan perintangan penyidikan yang melibatkan Harun Masiku kembali mengemuka setelah kesaksian mengejutkan datang dari seorang satpam PDIP, Nurhasan.
Dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tipikor Jakarta, Nurhasan menceritakan detil pertemuannya dengan dua pria tegap yang memaksanya untuk menghubungi Harun Masiku dan merendam ponsel miliknya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Januari 2020, ketika dua pria yang tidak dikenal mendatangi pos satpam di Rumah Aspirasi PDIP.
Mereka meminta untuk menghubungi Harun Masiku dan menginstruksikan Nurhasan untuk merendam ponselnya di dalam air.
Dalam keterangannya, Nurhasan menjelaskan bahwa ia mengikuti perintah tersebut dan kemudian bertemu dengan Harun Masiku di Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat.
Di sana, Harun menyerahkan sebuah tas laptop tanpa membuka isinya.
Nurhasan juga menegaskan bahwa ia tidak mengetahui siapa kedua pria tersebut pada saat kejadian.
Ia baru menyadari identitas salah satu pria tersebut setelah peristiwa ini menjadi perhatian publik.
Ia memastikan bahwa tidak ada perintah dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait insiden tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan dugaan upaya perintangan terhadap penyidikan kasus suap PAW anggota DPR yang melibatkan Harun Masiku.
KPK tengah mengusut peran berbagai pihak dalam dugaan suap tersebut.
Publik kini menantikan bagaimana proses hukum ini akan berkembang dan apakah ada pihak-pihak lain yang akan terseret dalam kasus ini.
Editor: 91224 R-ID Elok