Repelita Jakarta – Dua kecelakaan tragis yang terjadi di Padang Panjang dan Purworejo menuai perhatian besar dari Komisi V DPR RI. Wakil Ketua Komisi V, Syaiful Huda, menilai insiden-insiden tersebut sebagai tanda darurat yang menunjukkan buruknya kondisi keselamatan transportasi di Indonesia.
Kecelakaan pertama terjadi di Padang Panjang, Sumatera Barat, pada 6 Mei 2025. Sebuah bus Lintas Antar Sumatera terguling setelah diduga mengalami masalah pada sistem pengeremannya. Sebanyak 12 penumpang tewas, sementara 23 lainnya terluka.
Keesokan harinya, sebuah truk dump bermuatan pasir yang mengalami rem blong menabrak minibus di Purworejo, Jawa Tengah. Insiden ini mengakibatkan 11 orang tewas, sebagian besar merupakan guru yang sedang dalam perjalanan melayat.
Menanggapi kedua kecelakaan tersebut, Syaiful Huda menyatakan bahwa keselamatan transportasi di Indonesia sudah berada dalam keadaan darurat. Ia mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk segera memperbaiki sistem yang ada demi mencegah kejadian serupa.
Huda juga menyarankan agar reformasi besar-besaran dilakukan terhadap sistem transportasi di Indonesia. Menurutnya, kebijakan keselamatan lalu lintas yang ada saat ini belum mampu mengatasi masalah secara tuntas.
Selain itu, Komisi V DPR juga mendesak Kementerian Perhubungan untuk mengaudit kendaraan-kendaraan truk yang beroperasi di jalan raya, khususnya truk yang melanggar aturan tentang dimensi dan muatan berlebih. Banyaknya kecelakaan yang melibatkan truk overdimension overload (ODOL) menjadi perhatian utama.
Syaiful Huda mengingatkan bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam kebijakan transportasi, dan seluruh pihak terkait perlu duduk bersama untuk menemukan solusi konkret guna mengatasi masalah ini.
Editor: 91224 R-ID Elok