Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memilih Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi untuk mewakili pemerintah menghadiri pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan.
Budi Arie tidak hadir sendiri, ia didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar serta perwakilan BUMN PT Asabri (Persero).
Mereka dijadwalkan mengikuti prosesi pelantikan Paus ke-267 yang berlangsung di alun-alun Santo Petrus, Vatikan, pada Minggu, 18 Mei 2025.
Acara pelantikan ini menjadi momen bersejarah bagi Gereja Katolik di seluruh dunia.
Budi Arie menyampaikan bahwa dirinya menerima tugas ini langsung dari Sekretariat Presiden.
Ia diminta untuk segera berangkat ke Roma pada Sabtu dini hari.
“Saya diminta berangkat besok dini hari dan dijadwalkan tiba di Roma pukul 07.00 waktu setempat,” ujarnya.
Pelantikan Paus Leo XIV menandai puncak dari rangkaian konklaf yang berlangsung sejak awal Mei 2025.
Dari total 135 kardinal yang berhak memberikan suara, sebanyak 133 hadir dalam pemilihan.
Pemilihan ini berlangsung dengan empat kali pemungutan suara dalam dua hari.
Pada Kamis, 8 Mei pukul 18.07 waktu setempat, asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina.
Tanda tersebut menjadi sinyal bahwa pemimpin baru umat Katolik telah terpilih.
Masa kekosongan jabatan kepausan atau sede vacante resmi berakhir.
Kardinal Robert Francis Prevost asal Amerika Serikat terpilih sebagai pemimpin baru umat Katolik.
Ia memilih nama Leo XIV sebagai nama resmi kepausannya.
Penunjukan Budi Arie sebagai wakil pemerintah dalam pelantikan ini mengejutkan beberapa pihak.
Sebab, sebelumnya banyak yang menduga bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang akan mewakili Indonesia.
Kehadiran perwakilan dari PT Asabri juga menarik perhatian, mengingat perusahaan tersebut memiliki peran strategis di sektor BUMN.
Partisipasi Menteri Koordinator Abdul Muhaimin Iskandar menambah kekuatan delegasi Indonesia di Vatikan.
Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjalin hubungan diplomatik dengan Vatikan.
Pelantikan Paus Leo XIV diperkirakan akan membawa perubahan dalam kebijakan dan arah Gereja Katolik ke depan.
Editor: 91224 R-ID Elok