Repelita Jakarta - Gelombang panas ekstrem melanda Israel sejak akhir April 2025.
Kondisi ini memicu kebakaran hutan besar di sekitar Yerusalem.
Ribuan warga terpaksa dievakuasi.
Jalur utama antara Tel Aviv dan Yerusalem ditutup total akibat kobaran api.
Kebakaran kali ini disebut sebagai yang terburuk dalam sepuluh tahun terakhir.
Lebih dari 5.000 hektare lahan hangus dilalap api.
Pemerintah Israel menyatakan status darurat nasional.
Suhu udara mencapai 45 derajat Celsius di sejumlah wilayah.
Kombinasi suhu ekstrem dan angin kencang mempercepat penyebaran api.
Komandan Pemadam Kebakaran Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, mengatakan kebakaran ini termasuk yang terbesar dalam sejarah Israel.
Ia menyebut situasi masih jauh dari terkendali.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkhawatirkan angin barat yang berpotensi mendorong api masuk ke wilayah Yerusalem.
Kepala Pemadam Kebakaran Nasional Israel, Eyal Caspi, menyatakan cuaca ekstrem menghambat penggunaan pesawat pemadam.
Caspi menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah penyelamatan nyawa.
Tercatat 163 tim pemadam kebakaran telah diterjunkan ke lokasi.
Sebanyak 12 pesawat pemadam juga dikerahkan.
Militer Israel turut membantu dengan puluhan kendaraan konstruksi dan pesawat angkut berat.
Lebih dari 20 petugas pemadam mengalami luka.
Sebanyak 12 warga sipil dirawat akibat menghirup asap.
Bantuan internasional mulai berdatangan.
Beberapa negara seperti Italia, Prancis, Ukraina, dan Kroasia mengirimkan pesawat pemadam.
Kebakaran juga berdampak pada pasokan listrik nasional.
Pemadaman bergilir dilakukan untuk mengurangi beban jaringan.
Warga diminta menghemat penggunaan listrik.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
Beberapa pihak mencurigai adanya unsur kesengajaan.
Netanyahu menegaskan pemerintah akan menindak tegas pelaku yang terbukti bertanggung jawab.
Warga diminta tetap waspada dan mengikuti arahan otoritas.
Pemerintah berjanji meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana serupa.
Tragedi ini menjadi pengingat akan ancaman nyata perubahan iklim.
Langkah-langkah konkret perlu segera diambil.
Kerja sama global sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis iklim yang kian parah.
Kejadian di Israel menjadi alarm bagi negara lain agar serius menangani isu lingkungan.
Hanya dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional, ancaman serupa bisa dicegah.
Editor: 91224 R-ID Elok

