Repelita Jakarta - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan rencana integrasi pembelajaran kecerdasan buatan dalam kurikulum pendidikan.
Kebijakan ini akan mulai diterapkan pada tahun ajaran baru mendatang untuk jenjang SD hingga SMA/SMK.
Pengumuman disampaikan dalam Studium Generale di Kampus BINUS University Jakarta Barat.
"Kita akan memulai pembelajaran AI di tingkat dasar hingga menengah tahun ajaran depan," tegas Gibran.
Kebijakan ini merupakan hasil Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Gibran menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda menghadapi era digital.
Pemerintah ingin pelajar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna tapi pencipta teknologi.
Wapres mengapresiasi peran perguruan tinggi seperti BINUS dalam pengembangan AI.
"Saya bangga dengan institusi yang sudah memulai program AI sejak dini," ujarnya.
Pembelajaran AI diarahkan untuk menciptakan solusi nyata bagi masalah masyarakat.
Gibran mencontohkan implementasi AI di perusahaan nasional seperti Jasa Marga.
Teknologi ini digunakan untuk manajemen lalu lintas selama periode liburan.
PT KAI juga memanfaatkan AI melalui sistem pengenalan wajah canggih.
"Teknologi ini membantu mengidentifikasi pelaku kriminal di kereta," jelas Gibran.
Wapres mendorong generasi muda menguasai berbagai teknologi terkini.
Termasuk di dalamnya pengembangan blockchain dan cryptocurrency.
"Indonesia punya banyak anak muda berbakat di bidang teknologi," katanya.
Gibran meyakini penguasaan teknologi kunci bagi daya saing bangsa.
Pemerintah berkomitmen penuh mendukung transformasi digital pendidikan.
(*)
Editor: 91224 R-ID Elok