Repelita Jakarta - Pegiat media sosial sekaligus Ahli Epidemiologi, Dokter Tifauzia Tyassuma, menyoroti meningkatnya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis di berbagai wilayah.
Menurutnya, insiden tersebut tidak terjadi secara kebetulan.
Ia menilai ada pola kejadian yang berulang dan semakin tersusun rapi.
“Karena saya melihat ini rentetan kasus keracunan pada makan bergizi gratis membentuk pola yang masif. Dan makin terstruktur,” tulis Dokter Tifa melalui akun X pribadinya @DokterTifa.
Ia juga mengutarakan kekhawatiran adanya pihak tertentu yang sengaja menyabotase program tersebut.
Menurutnya, tindakan itu bisa saja bertujuan untuk merusak citra Presiden Prabowo Subianto.
“Maka saya ingatkan kemungkinan adanya Sabotase! Dengan tujuan: melemahkan citra Presiden Prabowo!,” tegasnya.
Tifa menyarankan agar Presiden Prabowo segera mengevaluasi program tersebut.
Ia juga mendorong pendekatan baru yang lebih tepat guna memastikan keberhasilan program.
“Presiden @prabowo sebaiknya selekasnya memodifikasi atau pendekatan lain terhadap program MBG ini,” ujarnya.
Ia mengusulkan pengawasan yang ketat terhadap rantai pasok bahan pangan.
Selain itu, keterlibatan pihak sekolah juga dianggap krusial.
“Bagaimana anak-anak selamat, mendapatkan gizi yang segar, masyarakat mendapat benefit dengan menjadi supplier bahan baku atau produsen yang dijaga secara ketat suplly-chain! dan pelibatan sekolah,” jelasnya.
Dokter Tifa juga mengingatkan pentingnya perhatian terhadap proses pengolahan makanan.
Ia menekankan risiko kontaminasi bakteri, terutama jika makanan tidak dimasak atau disimpan dengan benar.
“Makanan matang, rawan basi dan rawan terkontaminasi bakteri Clostridium yang sangat berbahaya. Apalagi kalau disengaja,” pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok