Repelita Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, memilih untuk tidak memberikan komentar atas isu yang menyangkut Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ia hanya menyatakan sedang berada dalam masa menenangkan diri dan belum siap berbicara ke publik.
Sikap ini ditanggapi oleh pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, sebagai langkah kehati-hatian dari Anwar Usman.
Menurut Jamiluddin, pernyataan "cooling down" menunjukkan bahwa Anwar masih mempertimbangkan waktu yang tepat untuk menyampaikan pandangannya.
Ia menilai Anwar sedang menahan diri agar tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat berdampak negatif terhadap dirinya maupun pihak lain.
Jamiluddin menyebut, berbicara dalam situasi yang belum tenang bisa memunculkan dampak balik yang tidak diinginkan.
Karena itu, Anwar dinilai ingin menjaga sikap hingga suasana lebih kondusif.
Selama masa jeda ini, Anwar kemungkinan tidak akan membahas secara terbuka soal keputusan MK yang memperbolehkan Gibran maju sebagai calon wakil presiden.
Menurut Jamiluddin, tindakan Anwar adalah bentuk upaya untuk tidak membuka polemik lebih lanjut yang bisa memperkeruh keadaan.
Ia memprediksi, Anwar tidak akan mengungkap apa pun selama belum merasa waktunya tepat.
Sikap diam ini juga menjadi sinyal bahwa Anwar tengah menimbang secara matang setiap langkah dan pernyataan yang akan diambilnya.
Sebelumnya, Anwar Usman diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi.
Pemberhentian itu dilakukan oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi akibat pelanggaran etik dalam proses pengambilan keputusan soal syarat usia capres dan cawapres.
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari Anwar Usman terkait kemungkinan dirinya akan bicara terbuka atau tetap memilih diam.
Editor: 91224 R-ID Elok