Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Anwar Usman Ditekan Usai Putusan MK, Tak Satu pun Tokoh Termasuk Jokowi Tampil Membela

 

Repelita Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman, disebut mengalami tekanan hebat usai putusan MK yang menjadi sorotan publik.

Keputusan yang memuluskan jalan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dinilai menimbulkan dampak besar terhadap reputasi Anwar Usman.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, menyebut tekanan terhadap Anwar tidak hanya berasal dari luar, namun juga karena tidak adanya pembelaan dari pihak yang selama ini dekat dengannya.

Menurut Dedi, tidak ada satu pun tokoh yang berdiri membela Anwar Usman, termasuk Presiden Joko Widodo dan Gibran sendiri yang merupakan keponakannya.

Hal ini dianggap sebagai pukulan berat bagi sosok yang pernah menduduki jabatan tertinggi di lembaga yudikatif tersebut.

Anwar disebut merasa ditinggalkan dan kehilangan posisi yang selama ini dijaganya.

Dalam beberapa kesempatan, Anwar Usman memilih untuk tidak memberikan komentar terkait dinamika yang muncul pasca putusan MK itu.

Saat ditanya mengenai wacana pemakzulan terhadap Gibran, Anwar hanya menyatakan bahwa dirinya sedang berada dalam masa menenangkan diri.

Ia menyebut butuh waktu untuk bersikap dan tidak ingin tergesa-gesa menanggapi berbagai pertanyaan dari publik maupun media.

Dedi menilai, sikap diam dan upaya menjauh dari sorotan publik tersebut merupakan tanda bahwa Anwar tengah menanggung beban moral dan tekanan psikologis yang tidak ringan.

Ia juga menduga bahwa Anwar kini tengah mempertimbangkan berbagai hal, termasuk kemungkinan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik putusan yang menuai kontroversi tersebut.

Namun hingga saat ini belum ada pernyataan lanjutan dari Anwar Usman mengenai langkah yang akan diambilnya ke depan.

Anwar Usman sebelumnya diberhentikan dari jabatan Ketua MK oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi.

Pemberhentian ini berkaitan dengan pelanggaran etik yang dinyatakan terjadi dalam proses pengambilan keputusan MK yang mengatur batas usia calon presiden dan wakil presiden.

Meski masih berstatus hakim konstitusi, jabatan puncaknya telah resmi dicabut.

Posisi Anwar Usman dalam pusaran konflik kepentingan sempat menimbulkan perdebatan luas di masyarakat.

Kini, dengan tidak adanya dukungan terbuka dari tokoh-tokoh terdekat, Anwar disebut berada dalam situasi yang sangat sepi dan rentan secara psikologis.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved