Repelita Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, mengecam tindakan oknum tentara yang mendatangi aktivis penentang revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI).
Menurut Rachland, meskipun alasan di balik tindakan tersebut belum jelas, kejadian seperti ini tetap salah dan harus dikecam.
Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak boleh terulang di masa depan. Rachland juga mengungkapkan bahwa tekanan terhadap kelompok sipil bukanlah hal baru baginya.
Ia mengingatkan bahwa pada tahun 2004, saat lembaga Imparsial yang dipimpinnya mengkritik RUU TNI, ia juga mengalami tekanan serupa dari pihak militer.
Revisi UU TNI yang sedang dibahas dianggap berpotensi mengembalikan dwifungsi militer, di mana TNI dapat terlibat dalam urusan sipil.
Hal ini memicu protes dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, dan organisasi masyarakat sipil, yang menilai bahwa revisi tersebut dapat melemahkan supremasi sipil dan demokrasi di Indonesia.
Rachland menegaskan pentingnya menjaga ruang demokrasi dan kebebasan berpendapat di Indonesia.
Ia berharap kejadian seperti ini tidak menghalangi masyarakat untuk menyuarakan pendapat dan kritik terhadap kebijakan pemerintah.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok