
Repelita Jakarta – Aktivis media sosial Nicho Silalahi menyoroti keras tindakan intimidasi yang diduga dilakukan oleh oknum tertentu terhadap pihak yang mengkritik keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Melalui akun media sosial X pribadinya, Nicho menyatakan bahwa tindakan tersebut mencerminkan upaya untuk menekan lawan politik melalui kekuatan yang tidak sah. “Itulah mengapa dia munculkan preman agar mengintimidasi lawan politiknya,” tulis Nicho dalam cuitannya pada Selasa, 22 April 2025.
Isu mengenai keaslian ijazah Jokowi kembali mencuat setelah Universitas Gadjah Mada (UGM) mengeluarkan klarifikasi bahwa ijazah yang bersangkutan hilang. Klarifikasi ini memicu perdebatan publik mengenai transparansi dan akuntabilitas pejabat publik terkait dokumen pendidikan mereka.
Nicho menilai bahwa respons terhadap kritik tersebut menunjukkan adanya upaya untuk menutupi kebenaran dengan cara yang tidak demokratis. Ia mengingatkan bahwa tindakan seperti ini dapat merusak prinsip-prinsip demokrasi dan kebebasan berpendapat yang seharusnya dijunjung tinggi dalam negara hukum.
Dalam konteks ini, Nicho juga menekankan pentingnya proses hukum yang transparan dan adil untuk menyelesaikan permasalahan terkait keaslian dokumen resmi. Ia berharap agar pihak berwenang dapat menangani isu ini dengan serius dan profesional, tanpa adanya tekanan dari pihak manapun.
Pernyataan Nicho ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan, termasuk pengamat politik dan masyarakat umum, yang menilai bahwa isu ini perlu ditangani dengan hati-hati untuk menjaga integritas institusi pendidikan dan kepercayaan publik terhadap pejabat negara.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

