Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pergeseran Politik Jawa Barat: Ridwan Kamil Terbungkus Isu, Dedi Mulyadi Makin Bersina

 

Repelita, Jakarta - Jawa Barat semakin mencuri perhatian sebagai panggung politik yang strategis. Berdasarkan analisis dari pakar komunikasi politik, Prof. Lely Arrianie dari LSPR, pergeseran sorotan politik dari Jakarta ke Jawa Barat bukanlah sesuatu yang mengejutkan.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 50 juta jiwa, provinsi ini memiliki potensi politik yang sangat besar. Selain itu, Jawa Barat kini menjadi ladang subur lahirnya tokoh-tokoh berpengaruh.

Dalam analisisnya, Prof. Lely menyoroti perbandingan signifikan antara jumlah pemilih di Jawa Barat dengan wilayah lain, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.

Dulu, Jakarta memang menjadi barometer politik nasional, di mana siapa pun yang menjadi Gubernur DKI memiliki peluang besar menapaki jalur kepresidenan. Namun, dinamika politik saat ini telah berubah.

Salah satu faktor yang memicu pergeseran ini adalah kondisi dua figur besar asal Jawa Barat, yaitu Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.

Ridwan Kamil, yang sebelumnya sempat mengalami momentum politik yang kuat, kini dikatakan “terbungkus” oleh berbagai isu yang membelitnya. Prof. Lely menyatakan bahwa perdebatan tentang isu-isu tersebut tak kunjung selesai, dan akhirnya membuat Ridwan Kamil terperangkap dalam berbagai kasus yang membuatnya sulit bergerak maju.

"Perdebatan itu tidak pernah selesai sampai akhirnya memang Ridwan Kamil seperti terbungkus, lalu dibungkus lagi dengan kasus lain," ujar Prof. Lely.

Sementara itu, Dedi Mulyadi, yang sebelumnya dikenal sebagai Bupati Purwakarta, justru semakin bersinar. Gaya kepemimpinan khasnya, yang sering kali dianggap meledak-ledak namun inovatif, mendapat perhatian besar. Prof. Lely menilai bahwa kebijakan-kebijakan kontroversial yang diambil oleh Dedi Mulyadi justru banyak mendapatkan apresiasi karena dianggap progresif dan pro-rakyat.

"Praktiknya seperti apa, kita tidak tahu. Tapi, ibaratnya, kalau partai politik yang sekarang menaungi Kang Dedi itu bisa menjadi sebuah sistem manajerial, dia terus bersinar," paparnya.

Prof. Lely juga mengungkapkan bahwa dalam lanskap komunikasi politik modern, tokoh seperti Dedi Mulyadi memiliki peluang besar untuk menjadi "media darling" — figur yang sering disorot media karena daya tarik dan pengaruhnya yang besar di masyarakat. Hal ini memperlihatkan potensi Dedi Mulyadi sebagai salah satu tokoh penting dalam politik Jawa Barat di masa depan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved