Repelita Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto menunjuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, sebagai utusan khusus untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.
Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat untuk meredam isu 'matahari kembar' yang belakangan mencuat di tengah publik.
Selain Jokowi, delegasi Indonesia juga terdiri dari Wakil Menteri Keuangan Tommy Djiwandono, mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Menteri HAM Natalius Pigai.
Analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai penunjukan Jokowi sebagai bentuk penegasan bahwa hubungan antara Prabowo dan Jokowi tetap harmonis.
"Penunjukan Jokowi ini untuk menepis isu matahari kembar dan lain sebagainya karena ... .
Sebelumnya, Jokowi juga telah menegaskan bahwa hanya ada satu pemimpin dalam pemerintahan saat ini, yaitu Presiden Prabowo Subianto.
"Kan sudah saya sampaikan bolak-balik, tidak ada matahari kembar, matahari itu hanya satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto," ujar Jokowi saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat.
Netizen pun memberikan beragam tanggapan terhadap penunjukan ini.
Akun @rakyatjelata menulis, "Langkah bijak dari Prabowo, menunjukkan bahwa tidak ada dualisme kepemimpinan."
Sementara akun @politikcerdas berkomentar, "Semoga ini menjadi awal kerjasama yang solid antara Jokowi dan Prabowo demi kemajuan bangsa."
Penunjukan Jokowi sebagai utusan khusus ini diharapkan dapat memperkuat diplomasi Indonesia di kancah internasional serta menegaskan soliditas kepemimpinan nasional.
(*)
Editor: 91224 R-ID Elok