Repelita Jakarta - Isu keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali jadi sorotan publik.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut masyarakat tidak berniat mencela.
Yang diinginkan rakyat hanyalah kejujuran dari seorang pemimpin.
Rocky mengatakan, jika seorang presiden merasa tidak nyaman dengan pertanyaan publik, maka yang perlu dilakukan adalah menjawab dengan jujur dan terbuka.
“Ini bukan soal menjatuhkan martabat. Ini soal keterbukaan yang seharusnya dijunjung dalam demokrasi,” ujar Rocky dalam pernyataannya.
Menurutnya, kejujuran adalah fondasi kepercayaan rakyat.
Tanpa kejujuran, kepemimpinan akan kehilangan legitimasi moral.
Rocky juga menyinggung langkah hukum yang diambil oleh Jokowi terkait laporan ke polisi.
Ia menyebut hal itu sebagai bentuk kegagapan menghadapi kritik.
“Semakin ditutupi, semakin publik curiga. Itu hukum dasar komunikasi politik,” katanya.
Netizen juga turut menanggapi perkembangan isu ini.
Akun @masRully menulis, “Kami cuma minta bukti, bukan bikin drama. Selesaikan dengan jujur, bukan gertakan.”
Pengguna lain menyindir, “Kalau ijazahnya jelas, ngapain takut ditanya-tanya?”
Rocky menyebut, demokrasi membutuhkan ruang untuk bertanya.
Dan seorang pemimpin harus bisa menjawab, bukan menakut-nakuti.
“Kalau pertanyaan saja sudah dianggap serangan, berarti ada yang salah dalam sistem kita,” tutupnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok