Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan publik terkait kebijakan energi nasional.
Setelah mengeluarkan slogan "Oke Gas" yang sempat populer dalam kampanye Pilpres 2024, kini kebijakan energi pemerintah menghadapi tantangan besar.
Keputusan Presiden Prabowo untuk membatalkan kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang melarang penjualan gas elpiji 3 kilogram di pengecer menimbulkan pertanyaan: ke mana arah kebijakan energi Indonesia?
Kebijakan pengaturan distribusi gas subsidi pada dasarnya sangat baik. Pengaturan distribusi akan memudahkan pemerintah mengontrol harga eceran tertinggi (HET) dan memastikan subsidi elpiji tepat sasaran.
Namun, eksekusi kebijakan yang serampangan menyebabkan kelangkaan gas melon di masyarakat. Antrean panjang di berbagai daerah menjadi pemandangan sehari-hari, dan harga gas melon melonjak jauh di atas HET.
Masyarakat kecil dan UMKM terdampak langsung akibat kebijakan yang tidak mempertimbangkan kondisi lapangan.
Presiden Prabowo akhirnya menginstruksikan agar pengecer kembali aktif menjual gas elpiji 3 kilogram dengan nama subpangkalan. Langkah ini diambil untuk mengatasi kelangkaan dan memastikan distribusi gas melon kembali lancar.
Namun, keputusan ini menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi kebijakan pemerintah. Apakah kebijakan energi nasional akan terus berubah-ubah tanpa arah yang jelas?
Publik berharap agar pemerintah segera menetapkan kebijakan energi yang konsisten dan berkelanjutan.
Netizen juga menyuarakan kekecewaannya terhadap kebijakan energi pemerintah. Salah satu komentar di media sosial menyebutkan, "Oke gas, tapi ke mana arah kebijakannya? Rakyat bingung dengan kebijakan yang tidak jelas."
Komentar ini mencerminkan keresahan masyarakat terhadap inkonsistensi kebijakan energi yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari.
Pemerintah perlu segera menetapkan arah kebijakan energi yang jelas dan konsisten. Transisi energi menuju sumber energi terbarukan harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan melibatkan semua pihak terkait.
Kebijakan energi yang tepat akan memastikan ketersediaan energi yang cukup, harga yang terjangkau, dan keberlanjutan lingkungan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok