Repelita, Jakarta - Empat menteri Kabinet Merah Putih melakukan kunjungan ke kediaman mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo.
Hal ini dinilai sebagai bentuk silaturahmi politik sekaligus konsolidasi kekuatan yang berakar dari pengaruh Jokowisme.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai bahwa momen tersebut tidak sekadar kunjungan biasa, melainkan menyimpan pesan simbolik yang kuat mengenai posisi strategis Jokowi dalam peta kekuasaan nasional saat ini.
Dari lima menteri yang hadir, empat di antaranya merupakan menteri yang pernah menjadi bagian dari kabinet Jokowi.
“Jadi wajar kalau kemudian konsolidasi itu dianggap sebagai bentuk bagaimana memberi pesan politik,” ucapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube CNN Indonesia.
Kehadiran mereka menegaskan bahwa loyalis Jokowi masih menempati posisi penting dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Bahkan, beberapa tokoh yang memiliki kedekatan dengan Jokowi kini duduk sebagai menteri atau wakil menteri, menunjukkan bahwa pengaruh politik mantan presiden itu belum surut.
Menurut analisis Adi Prayitno, partai-partai seperti Golkar dan PAN yang kini tergabung dalam pemerintahan juga memiliki irisan kuat dengan Jokowi.
Hal ini menandakan bahwa Jokowisme tidak hanya bertahan sebagai narasi politik, tetapi juga masih hidup dalam struktur kekuasaan yang ada.
Silaturahmi tersebut dianggap sebagai sinyal yang diarahkan kepada pihak-pihak tertentu, termasuk elite politik yang pernah menjadi rival Jokowi. Pesan yang ingin disampaikan cukup jelas: bahwa Jokowi bukan sosok yang bisa dikesampingkan dalam lanskap politik saat ini. Ia masih memiliki jejaring kuat, baik di level eksekutif maupun di tubuh partai politik.
“Jokowi adalah orang penting, pengikutnya juga banyak, loyalisnya juga tersebar di mana-mana, termasuk para menteri Pak Prabowo Subianto per hari ini, juga adalah orang-orang Jokowi.” (*)
Editor: 91224 R-ID Elok