Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ijazah Mantan Presiden Jokowi Dipertanyakan, Dokter Tifa: Diam Itu Kepengecutan dan Ancaman bagi Persatuan Bangsa

 

Repelita Jakarta - Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan publik.

Dokter Tifauzia Tyassuma, atau yang akrab disapa Dokter Tifa, menyebut bahwa permasalahan ini bukan sekadar persoalan administrasi, tetapi menyentuh soal harga diri dan masa depan bangsa.

Ia menegaskan bahwa diamnya Presiden dalam menghadapi isu ini mencerminkan bentuk kepengecutan politik yang dapat merusak kepercayaan rakyat.

Menurutnya, seorang pemimpin tidak bisa menghindar dari pertanggungjawaban publik, apalagi menyangkut legitimasi pendidikan yang menjadi bagian dari integritas pribadi.

Dokter Tifa menyayangkan sikap sejumlah pihak yang justru melaporkan dirinya ke kepolisian atas kritik yang ia sampaikan.

Ia menilai pelaporan tersebut sebagai bentuk pembungkaman terhadap suara masyarakat yang menginginkan transparansi.

Padahal, kata dia, pertanyaan soal keaslian ijazah Jokowi sudah lama bergema dan belum pernah dijawab secara tuntas melalui pembuktian yang dapat diakses publik.

Ia memperingatkan bahwa membiarkan isu ini berlarut-larut justru berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa.

Ketika rakyat mempertanyakan keaslian ijazah presidennya, dan pertanyaan itu dijawab dengan pelaporan hukum, maka yang terbangun adalah rasa tidak aman dalam berpendapat.

Dokter Tifa juga menegaskan bahwa ia tidak takut menghadapi proses hukum.

Ia menyebut ini adalah saat yang tepat untuk menagih janji Presiden Jokowi yang pernah menyatakan bersedia menunjukkan ijazah asli di pengadilan.

“Kalau memang ijazah itu asli, tunjukkan secara terbuka.

Jangan justru menghindar atau menyuruh orang lain menutupinya,” tegas Tifa.

Menurutnya, pemimpin sejati adalah mereka yang menjawab keraguan dengan bukti, bukan dengan tekanan.

Kontroversi ini semakin dalam karena menyentuh aspek fundamental dalam demokrasi.

Kebenaran adalah hak publik.

Dan jika dijawab dengan ketertutupan, maka kepercayaan akan terus tergerus.

Masyarakat saat ini tidak hanya menunggu kejelasan, tetapi juga kejujuran dari orang nomor satu di Indonesia.

Kasus ini bisa menjadi preseden penting tentang bagaimana negara memperlakukan suara kritis dan bagaimana seharusnya pemimpin bersikap di tengah tantangan moral.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved