Gerindra Sebut Kadernya Dipersekusi Seperti Binatang, Tuntut Keadilan di Mapolres Banggai

 

Repelita Jakarta – Wardani Murad Husain, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Banggai, memimpin aksi massa yang mendatangi Mapolres Banggai pada Kamis, 10 April 2025. Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap dugaan persekusi yang menimpa dua kader terbaik Partai Gerindra, Lutpi Samaduri dan Suwardi, menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kecamatan Toili.

Dalam orasinya, Wardani menegaskan bahwa tindakan yang dialami kedua kader tersebut sangat tidak manusiawi. Ia menyebutkan bahwa Lutpi Samaduri ditarik bajunya, sementara Suwardi didobrak pintu kamar mandinya oleh sekelompok orang yang diduga terafiliasi dengan paslon lain. “Kader kami dipersekusi seperti binatang,” ujar Wardani dengan nada tinggi.

Aksi tersebut juga diikuti oleh massa dari DPC Gerindra Kabupaten Banggai yang mendesak Polres Banggai untuk segera memproses dan menangkap terduga pelaku persekusi. Sekretaris DPC Gerindra Banggai, Yulius Tipa, menegaskan bahwa PSU adalah bagian dari demokrasi, namun persekusi bukan bagian dari itu. “Kami meminta kepada Polres Banggai untuk segera memproses dan menangkap pelaku persekusi,” tegasnya.

Sementara itu, Wakapolres Banggai, Kompol Pino Ary, menyatakan bahwa laporan terkait kasus dugaan persekusi telah diterima dan akan ditindaklanjuti sesuai aturan secara terbuka. “Kami terbuka, semua berjalan sesuai prosedur,” ujarnya.

DPP Partai Gerindra juga telah menurunkan tim advokasi yang dipimpin oleh M. Maulana Bungaran untuk mendampingi kedua kadernya dalam proses hukum ini. Ketua Fraksi Gerindra DPRD Banggai, Masnawati Muhammad, menegaskan bahwa kasus ini sudah diadvokasi oleh tim advokasi DPP Partai Gerindra. “Iya dipimpin Pak Maulana yang juga Sekretaris Majelis Kehormatan DPP Gerindra,” tuturnya.

Kasus dugaan persekusi ini menjadi sorotan publik, mengingat dugaan keterlibatan oknum anggota DPR RI dalam insiden tersebut. Publik pun menanti sikap tegas kepolisian dalam menindak pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan penganiayaan tersebut. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga