Repelita Jakarta – Pengamat politik memberikan tanggapan terkait kegiatan blusukan yang dilakukan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Blusukan yang dilakukan oleh Gibran belakangan ini mendapat perhatian publik.
Namun, pengamat menilai bahwa gaya blusukan yang ditunjukkan oleh Gibran cenderung terlihat terstruktur dan terkesan kurang natural.
Hal ini dianggap berbeda dengan gaya blusukan yang biasa dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi dikenal dengan pendekatannya yang lebih dekat dengan masyarakat dan lebih bersahaja dalam melakukan blusukan.
Menurut pengamat tersebut, gaya Gibran yang terkesan terjadwal dan terorganisir tidak sealamiah Dedi Mulyadi yang lebih spontan dalam berinteraksi dengan rakyat.
Sementara itu, Gibran dianggap lebih responsif dalam merespon keluhan masyarakat yang ditemui selama blusukan.
Meskipun demikian, pengamat juga menekankan pentingnya blusukan yang tidak hanya dilakukan secara seremonial, namun juga disertai dengan kebijakan yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Blusukan yang dilakukan harus sejalan dengan kebijakan pemerintah yang dapat menyelesaikan masalah mendasar di tingkat daerah.
Ke depan, diharapkan para pemimpin dapat menggabungkan antara pendekatan yang responsif dengan kebijakan yang lebih terstruktur.
Hal ini akan memberikan keseimbangan yang lebih baik antara kebutuhan masyarakat dan efektivitas kebijakan pemerintah.(*)
Editor: Elok WA R-ID